Buah hati memang selalu bergantung pada orangtuanya sebagai perlindungan. Namun memasuki usia yang semakin besar, orang tua sudah harus melatih kemandiriannya sebagai bekalnya untuk menapaki kehidupan di kemudian hari
Namun sayangnya, pembentukan sosok kemandirian dalam diri seorang anak sering terhalang oleh orangtua yang bermaksud baik, tetapi sebenarnya adalah sebuah kesalahan.
orang tua selalu menginginkan anak tumbuh menjadi sosok yang mandiri. Selain bisa melakukan tugas-tugasnya sendiri, Anda tentu berharap anak juga bisa berpikir serta mengambil keputusan tanpa bergantung kepada orang tuanya.
Melatih anak untuk bisa mandiri bisa dimulai sejak usia dini. Anda bisa memulai dengan melatih anak untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti mainannya sendiri atau tempat tidurnya sendiri.
Berikut tips pola asuh buah hati agar cepat mandiri dikutip dari berbagai sumber
1. Biarkan anak melakukan kesalahan
Menurut situs Parents, hal pertama yang perlu dilakukan orang tua agar anak bisa lebih mandiri adalah dengan membiarkan ia melakukan kesalahan. Mungkin kita sebagai orang tua tidak akan merasa tega. Tapi dengan cara ini, anak akan belajar berpikir sendiri.
Ini bukan berarti orang tua tidak boleh membantu anak. Anda bisa memberi arah agar anak bisa mencari solusi dari kesalahannya. Dengan membiarkan anak melakukan kesalahan, maka Anda sudah melatihnya untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga ia bisa tangguh dan percaya diri dalam menghadapi berbagai masalah yang mungkin muncul di kemudian hari.
2. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga
Kebiasaan ini bisa diketahui sedini mungkin. Anda bisa meminta anak untuk turut serta melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana, seperti menampilkan mainannya, mengelap meja, menyusun piring di meja makan, atau memasukkan cucian ke mesin cuci. Pastikan tugas yang Anda berikan sesuai dengan usianya dan sebisa mungkin ciptakan suasana yang menyenangkan saat anak melakukan tugas tersebut. Setelah anak terbiasa, maka ia akan bisa melakukan segala tugas itu sendiri, bahkan mungkin tanpa perlu diingat lagi.
3. Biarkan memilih, tetapi dalam batasan
Memberi kesempatan anak untuk menentukan pilihan merupakan cara efektif untuk membangun kepercayaan diri dalam hal pengambilan keputusan. Saat anak belajar untuk mengambil keputusan, ia juga akan memiliki kesempatan untuk merasakan konsekuensi dari keputusannya tersebut.
Memberi kesempatan kepada anak untuk memilih salah satu cara bagi orang tua untuk menunjukkan bahwa suara anak juga dihargai. Namun satu hal yang perlu diingat, sebaiknya jangan memberikan terlalu banyak pilihan kepada anak karena malah akan membuat bingung dalam mengambil keputusan.
4. Berikan anak ruang gerak
Jika Anda menginginkan anak untuk mandiri dan tidak bergantung kepada orang tuanya, artinya Anda harus memberikannya ruang gerak untuk belajar serta mengembangkan diri. Biarkan ia mengeksplorasi kemampuan diri tanpa produksi secara berlebihan, orang tua bisa mengatasi perkembangan anak dengan mengajaknya berkonspirasi tentang apa saja yang telah dilakukan dan dicapainya seorang diri.
5. kebiasaan terlalu banyak mengoreksi
Selain memberi kebebasan untuk berpikir sendiri, Anda juga perlu membiarkan ia melakukan kesalahan. Jangan terlalu banyak mengoreksi jika ia memang mengambil keputusan yang tepat atau saat melakukan sesuatu secara tidak sempurna. Misalnya saat anak kurang rapi di tempat tidur, orang tua tidak perlu langsung menegurnya dan merapikan tempat tidur tersebut. Secara perlahan, biarkan anak belajar hingga ia bisa melakukan dengan baik
Editor : Nanang Sulaeman