BANDUNG - Seluruh aktivitas dewan dihentikan sementara, setelah 21 orang pegawai DPRD Kota Bandung dinyatakan positif Covid-19.
Informasi yang berhasil dihimpun MPI, sebanyak 9 staf non-ASN dan 12 staf ASN terkonfirmasi reaktif test antigen. Saat ini, mayoritas dari mereka melakukan isolasi mandiri.
Menurut Sekretaris DPRD M. Salman Fauzi, sebagaimana dikutip dari laman Humas DPRD Kota Bandung, saat ini pihaknya menerapkan WFH untuk lingkungan DPRD Kota Bandung. Kondisi tersebut akan ditinjau lagi pada pekan depan, apakah harus diperpanjang atau sudah lebih baik.
Sementara itu, Atas pertimbangan Pimpinan DPRD Kota Bandung dan anggota lainnya, maka agenda kegiatan DPRD Kota Bandung untuk pekan ini ditunda dan dipindahkan ke hari lain.
“Termasuk rencananya Jumat (25/6/2021) ini kami akan menggelar Rapat Paripurna terpaksa kita jadwal ulang karena kondisi tersebut. Kami tidak ingin nantinya malah penyebaran lebih meluas lagi kepada para anggota DPRD,” ujarnya.
Temuan staf di Sekretariat DPRD yang terkonfirmasi reaktif swab antigen, juga sudah dikonsultasikan dengan pimpinan DPRD dan anggota lainnya.
“Karena sifat dari tupoksi kami di Sekretariat DPRD adalah mendukung kinerja anggota DPRD maka kondisi ini segera kami laporkan ke Pimpinan DPRD dan anggota lainnya,” kata Salman.
Atas kejadian itu, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung terus melakukan tracing dan tracking serta melakukan testing (3T).
Sterilisasi juga dilakukan di Gedung DPRD Kota Bandung dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh bangunan mulai dari lantai dasar hingga lantai 3 Gedung DPRD Kota Bandung.
“Kamis dan Jumat (24-25/6/2021) ini kami lakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan Gedung DPRD Kota Bandung,” ujar dia.
Salman juga meminta seluruh jajarannya untuk tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
“Jangan abai dengan protokol kesehatan. Kita harus terus saling mengingatkan hal ini demi kebaikan dan keselamatan bersama,” ujar Salman.
Editor : Hadi Widodo