Memberi papan bunga digital tentu saja bisa mengurangi tumpukan sampah, dan tetap bisa menghargai orang lain di acara-acara penting mereka.
Karangan bunga yang dirangkai dengan styrofoam dan bunga buatan dari kertas, vynil atau EPS (Expanded Polystyrene) foam tanpa disadari dapat mencemari lingkungan.
Anda perlu tahu bahwa styrofoam tergolong sampah PP yang bisa didaur ulang. Sebab bahan ini tidak bio-degradable dan sifatnya yang ringan dan mempunyai buoyancy yang tinggi.
Melihat hal ini, muncul ide kekinian soal mengurangi sampah plastik dari Pegiat Lingkungan Maria F Herlambang dan tim DigiFlora. Mereka ikut mengampanyekan kepeduliannya pada lingkungan untuk mengurangi timbunan sampah. Vania F Herlambang pun sangat senang dengan ide baru ini.
“Ide yang keren banget dan ini merupakan inovasi yang sekaligus dapat mengedukasi masyarakat untuk terus melakukan sustainable switch alias perubahan gaya hidup menuju cara hidup yang lebih ramah lingkungan," ungkap Vania.
Menurutnya, cara ini juga menjadi langkah kecil yang bisa dilakukan semua orang untuk menghindari penumpukan sampah. Karena berakibat mencemari lingkungan dalam jangka panjang.
"Kita semua bisa berkontribusi dengan melakukan perubahan kebiasaan dimulai dari hal yang sederhana, termasuk salah satunya adalah dengan membiasakan diri mengirimkan ucapan selamat secara digital,” jelas Vania.
Head of Strategic Partnership Nancy Luxia Sipayung mengatakan, teknologi memberikan alternatif kebiasaan hidup masyarakat. Termasuk juga mengubah budaya pengiriman bunga papan secara digital.
"Kita bisa memesan papan bunga digital, memilih sendiri desain yang kita mau, menayangkannya di acara yang kita pilih, dan semua bisa dilakukan dari manapun kita berada, semua karena teknologi," katanya dalam keterangan tertulis.
Editor : Hadi Widodo