Stasiun Kereta Api Pemalang Diperluas, Guna Tingkatkan Pelayanan

Pemalang, inewPantura.id
Jum'at , 25/10/2024

Stasiun Kereta Api Pemalang mulai ditata dan diperluas ruang pelayanannya . Pembangunan dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang ,  di lahan depan stasiun kereta api. 

Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Pejabat sementara (Pjs) Bupati Pemalang, Agung Hariyadi bersama Kepala Daerah Operasi 4 Semarang KAI, Daniel Johannes Hutabarat, Jumat, 25 Oktober 2024. Pembangunan ini diawali. 

Dalam pembangunan ini, lahan di sisi selatan Stasiun Pemalang yang merupakan milik KAI seluas 3.757 meter persegi akan dimanfaatkan. Rencana pengembangan meliputi pembangunan area parkir seluas 1.895 meter persegi, area komersial seluas 1.177 meter persegi, serta penataan kantor prasarana KAI.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo menyampaikan bahwa pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi para penumpang di Stasiun Pemalang, terutama terkait ketersediaan lahan parkir yang selama ini belum memadai. “Nantinya, penumpang tidak perlu khawatir lagi mengenai parkir kendaraan, karena kami sudah menyediakan area parkir yang luas dan aman,” terangnya.

Selain itu, area parkir yang diperluas ini juga dilengkapi dengan pengaturan akses yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan keselamatan bagi para pelanggan dan pengunjung yang menuju stasiun. Keamanan dan keselamatan pelanggan ini menjadi prioritas kami dalam memberikan layanan terbaik.

Selanjutnya, area komersial yang dibangun akan memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk bekerja sama dengan KAI. "Para penumpang dan masyarakat sekitar Pemalang dapat menikmati beragam kuliner dan oleh-oleh khas daerah langsung di area stasiun, menjadikan Stasiun Pemalang tidak hanya sebagai tempat transit, tapi juga destinasi kuliner," tambah Franoto.

KAI juga akan melakukan pelebaran jalan di sekitar stasiun, meliputi Jalan Gotong Royong, Jalan Alamanda, dan Jalan Melati, dengan lebar kurang lebih 9 meter. Pelebaran ini bertujuan untuk mengalihkan arus lalu lintas dari Jalan Veteran yang terletak di depan Stasiun Pemalang. Mulai awal tahun 2025, akses di Jalan Veteran akan ditutup, dan arus lalu lintas dialihkan menuju jalan-jalan yang telah diperlebar tersebut.

Proses pengalihan lalu lintas ini telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Dinas Perhubungan. “Kami berharap dengan adanya peningkatan layanan ini, Stasiun Pemalang dapat menjadi fasilitas transportasi yang lebih modern, nyaman dan menjadi ikon dari Kabupaten Pemalang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui optimalisasi potensi komersial di area stasiun,” jelas Franoto.

Stasiun Pemalang merupakan stasiun kelas I, melayani berbagai jenis kereta api, baik KA Jarak Menengah maupun KA Jarak Jauh. Jumlah penumpang yang dilayani per hari bisa mencapai 2.000 orang. Berdasarkan data hingga September 2024, jumlah penumpang naik di Stasiun Pemalang tercatat sebanyak 218.608 orang, Sementara itu, penumpang yang datang berjumlah 203.634 orang.

Franoto menambahkan bahwa peningkatan layanan di Stasiun Pemalang diharapkan tidak hanya menarik lebih banyak penumpang, tetapi juga mendukung peningkatan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Pemalang. “Dengan akses yang lebih baik dan fasilitas yang lebih nyaman, kami optimis Stasiun Pemalang akan menjadi gerbang bagi wisatawan yang ingin mengunjungi objek-objek wisata di Pemalang, seperti Pantai Widuri, kawasan Pegunungan Slamet dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Pembangunan perluasan ini merupakan bagian penting dari komitmen KAI untuk meningkatkan layanan kepada para pelanggan. KAI mengharapkan dukungan dari semua pemangku kepentingan agar kegiatan pembangunan ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu.

“Kolaborasi dan koordinasi yang baik antara KAI dan pihak terkait akan memastikan pembangunan ini berhasil dan memberikan manfaat signifikan, baik bagi para penumpang maupun masyarakat di Kabupaten Pemalang,” tutup Franoto.

Editor : Suryo Sukarno