OPINI oleh:: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen, Magister Kesehatan Masyarakat UGM
Innalilahi wa inna illaihi rojiun, duka mendalam atas wafatnya ke-3 (tiga) awak media TVone yang menjadi korban insiden maut "tabrak belakang" pagi hari Kamis 31 Agustus 2024 sekitar pukul 06.30 di TKP Jalan Tol Pantura Jakarta-Semarang, tepatnya di Pemalang Km 315+900A akibat mobil Toyota Avanza Putih NoPol B-1048-DKG yang sedang berhenti sebentar di bahu jalan akibat harus membersihkan kaca depan yang buram, ditabrak keras di bagian belakang oleh Truk Box Hyno Putih milik Rosalia Express NoPol AD-9287-NF.
Saat kejadian, berdasarkan keterangan (murni) medik dan saya tulis sesuai kapasitas selaku Magister Kesehatan (M.Kes dari UGM) Alm. Sunardi selaku awak media senior TVone sekaligus pengemudi Avanza sedang melakukan pembersihan kaca depan secara manual akibat ada kerusakan teknis di Wiper, sehingga korban mengalami (maaf) luka cedera kepala berat, fraktur tulang hidung, sobek tidak beraturan kaki kanan dan langsung dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian setelah terlempar sampai ke tengah jalan tol akibat kerasnya benturan.
Korban kedua adalah Camera Person Senior TVone Alm. Marwan (51 th) yang saat tersebut duduk di baris kedua belakang kemudi. Almarhum mengalami (maaf) luka jejas dada, cedera abdomen, lecet dagu dan juga dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Duduk di baris ketiga, juga Camera Person Senior TVone Alm. Alwan Syahmidi (41 th). Korban mengalami (maaf) luka fraktur telapak kaki kanan, jejas dada, cedera abdomen, dan korban juga dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara penumpang yang berada di samping kemudi, Reporter TVone Felicia Amelinda Deqi Priatna (24 th). Korban mengalami (maaf) luka cedera kepala ringan, sobek kepala belakang, kondisi Alhamdulillah sadar. Terakhir yang duduk di baris kedua sebelah kiri adalah Produser Lapangan TVone Geigy Yudhistira. Korban mengalami (maaf) luka cedera kepala ringan, jejas dada, lecet di wajah, meski kondisi sadar namun karena kondisinya harus di CT-Scan (Computerized Tomography Scan) dan dirujuk ke RS Budi Rahayu Pekalongan sampai malam tulisan ini dibuat.
Persamaan lainnya adalah keduanya ditengarai diakibatkan oleh adanya Fatique dan Microsleep, dimana pengemudi sempat mengalami "blank" alias tertidur sesaat setelah dalam keadaan kelelahan yang tidak terhindarkan.
Bila diingat, faktor Fatique dan Microsleep yang dialami Pengemudi Truk Box ini juga memiliki kemiripan juga dgn kecelakaan yg merenggut Jiwa Artis Vanessa Angel pada tahun 2021 lalu di Tol Jawa Timur dan sempat saat itu dilakukan analisisnya. Sebagaimana diketahui, Peristiwa bulan November 2021 saat itu disinyalir diakibatkan pula karena kondisi Fatique / Kelelahan yang amat sangat oleh pengemudi yang mengakibatkan terjadinya Microsleep dan berakibat fatal karena lepas kontrol keluar jalur.
Hal ini terjadi karena keadaan "Microsleep" biasanya terjadi karena kondisi sebelumnya yg disebut sebagai "Fatique" atau Kelelahan yg kelewat batas. Secara ilmiah medik, Fatique adalah rasa lelah yg membuat Sopir tsb lesu & kurang bertenaga sepanjang waktu. Kondisi ini menyebabkan hilangnya produktivitas karena Ybs tdk memiliki tenaga utk beraktivitas dan jika rasa lelahnya tdk kunjung membaik setelah tidur dan-atau mengonsumsi makanan yg tepat, maka fatique juga bisa menjadi tanda sindrom kelelahan kronis (CFS / Chronical Fatique Syndrome) atau myalgic encephalomyelitis.
Berdasar referensi dari WorkSafe Victoria, secara garis besar, Fatique bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni Fisik, Mental dan Emosional. Ketiga jenis inilah yg sangat mungkin tadi pagi terjadi pada Sopir Truk Box Rosalia Express dan dulu terjadi pada Sopir Bus Rosalia Indah, karena tampak berkurangnya kemampuan utk melakukan aktivitas kognitif (membuat keputusan & berkonsentrasi) dan berkurangnya kemampuan utk terlibat dalam aktivitas emosional dan reflek saat terjadinya kondisi darurat Pra dan Pasca kejadian. Oleh karena itu ketika kecelakaan tsb terjadi, Fatique yg diikuti Microsleep inilah yg sangat dimungkinkan terjadi.
Tentu bila nantinya sudah dilakukan Analisis menggunakan Alat TAA (Traffic Accident Analysis) berbasis LIDAR (Light Detection and Ranging) dgn menggunakan Sinar Laser yg kini lazim digunakan Korlantas Polri, akan bisa sangat didapatkan Analisis yg Akurat bagaimana terjadinya Laka Lantas yg mengakibatkan hingga 3 (tiga) korban meninggal dunia tersebut, karena kalau melihat Posisi dan Kondisi Truk Box setelah kejadian cukup jauh berbeda dgn kondisi Toyota Avanza yang ditumpangi oleh Awak Media TVone yang sebenarnya akan melakukan Liputan investigasi ke daerah Gresik Jawa Timur untuk Program acara "Fakta".
Dengan demikian untuk Antisipasi terjadinya Fatique yg mengakibatkan Microsleep, maka perlu benar2 serius utk diterapkan pengawasan serius terhadap para pengemudi, terutama utk Pengemudi Kendaraan Umum yg banyak mengangkut Penumpang dan Kendaraan Truk yang memiliki Bobot serta Dimensi Besar agar tidak mengakibatkan fatalistik bila terjadi kecelakaan. Durasi waktu maksimal sopir dibalik kemudi dalam mengemudikan kendaraan memang harus benar2 diterapkan dan diberi sanksi bilamana dilanggar. Manajemen transportasi semacam ini diluar negeri sudah sangat ketat diterapkan bahkan diberikan Monitor yg bisa langsung berhubungan dgn Pool Bus / Kendaraan Umum / Truk dimaksud bahkan dgn Pos Aparat keamanan.
Kesimpulannya, Microsleep memang sangat mungkin hal yg dialami oleh Sopir Truk Box Rosalia Express saat peristiwa Kecelakaan di Km 315+900A pagi tadi, namun hal tsb disebabkan oleh akibat Fatique yg dialami sebelumnya karena Manajemen Transportasi yg belum baik diterapkan di Indonesia. Oleh sebab itu Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri yg menjadi Garda terdepan pengawasan dan penegakan disiplin berlalulintas di Indonesia sebaiknya lebih tegas dalam menerapkan semua hal yg sudah disebutkan diatas agar tidak banyak lagi Korban di jalan akibat tidak digunakannya Ilmu Pengetahuan baik yg berbasis Kesehatan Masyarakat maupun Teknologi Informasi yg bila digunakan dgn benar akan sangat bermanfaat. Sekalilagi, Selamat jalan Alm. Alwan Syahmidi, Alm. Marwan dan Alm. Sunardi, Jasa-jasa jurnalistiknya akan selalu dikenang .
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta