get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir Bandang di Kabupaten Kudus,  Puluhan Sekolah Terendam Banjir

Ratusan Hektare Sawah di Kudus Alami Puso Akibat Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:45 WIB
header img
Petani di Kudus terancam gagal panen akibat sawahnya terendam banjir. iNews/Nur Choiruddin

 

 

KUDUS,iNewsPantura.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus mencatat sebanyak 438,10 hektare tanaman padi mengalami puso akibat tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi. Genangan air yang terjadi menyusul tingginya intensitas curah hujan ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kudus.

"Ratusan hektare padi puso tersebut tersebar di 10 desa di Kecamatan Undaan dan Kaliwungu," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo.

Dikatakan banjir yang melanda Kabupaten Kudus tidak hanya berdampak pada pemukiman penduduk, tetapi juga merusak lahan pertanian. Tercatat, sejak Januari 2025, luas sawah yang tergenang awalnya mencapai 717 hektare, kemudian bertambah menjadi 1.032,125 hektare yang tersebar di empat kecamatan.

“Dari total luas sawah yang terdampak, 438,10 hektare mengalami puso akibat tergenang dalam waktu lama,” lanjut Didik.

Menurut Didik, usia tanaman padi yang terdampak bervariasi, mulai dari yang baru berusia 10 hari hingga yang sudah siap panen. Kecamatan Mejobo menjadi wilayah yang paling terdampak dengan total luas areal sawah terdampak mencapai 498 hektare yang tersebar di 11 desa.

Sementara itu, kepala bidang pertanian, Agus Setyawan, mengatakan, ketinggian genangan banjir juga bervariasi. Tanaman padi yang sepenuhnya terendam air hingga tidak terlihat daunnya umumnya hanya bertahan sekitar tiga hari sebelum mengalami kerusakan. Sementara itu, tanaman yang masih terlihat daunnya berpotensi bertahan lebih lama karena masih bisa terkena sinar matahari dan melakukan fotosintesis.

“Sebagai langkah penanggulangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus telah mengajukan bantuan benih kepada Pemerintah Pusat. Selain itu, sebagian petani yang mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) juga telah mengajukan klaim asuransi untuk mendapatkan kompensasi atas kerugian yang dialami,” kata Agus.

Dengan kondisi ini, pemerintah daerah terus berupaya memberikan pendampingan kepada para petani agar dapat segera melakukan penanaman kembali setelah banjir surut.

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut