get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Ramadhan dan Idul Adha, LazisMu Jateng Siapkan Strategi

Program Bayi Tabung, Upaya Terakhir bagi Pasutri yang Kesulitan Memiliki Keturunan

Minggu, 09 Februari 2025 | 15:28 WIB
header img
Seminar tentang kehamilan RS Telogorejo di Kudus. iNews/Nur Choiruddin

KUDUS,iNewsPantura.id - Memiliki buah hati adalah dambaan setiap pasangan suami istri. Namun, tidak semua pasangan bisa dengan mudah mendapatkan keturunan. 

dr. Fajar Siswanto, Sp.OG(K), spesialis obstetri dan ginekologi, mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan pasangan mengalami kesulitan memiliki anak, mulai dari gangguan ovulasi, kualitas sperma yang kurang baik, hingga penyumbatan saluran tuba.

"Penyebab-penyebab tersebut harus diketahui terlebih dahulu. Setelah proses pemeriksaan, barulah ditentukan program apa yang harus dilakukan," kata Fajar.

Selama ini, kasus yang paling sering terjadi adalah gangguan ovulasi dan kualitas sperma yang rendah. 

Anovulasi atau kegagalan ovulasi adalah gangguan pada sistem reproduksi perempuan ketika sel telur gagal matang sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. 

Kondisi ini terjadi karena sel telur tidak dilepaskan oleh indung telur (ovarium) ke dalam tuba falopi.

Penyebab pertama adalah gangguan keseimbangan hormon, salah satunya Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). PCOS menyebabkan gangguan keseimbangan hormon yang berperan dalam pelepasan sel telur.

Sehingga haid menjadi tidak teratur dan akhirnya terjadi infertilitas. Banyak kasus kegagalan pematangan sel telur disebabkan oleh PCOS.

Penyebab lainnya adalah obesitas. Kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan gangguan pematangan sel telur, selain karena ketidakseimbangan hormon. Banyak penelitian menunjukkan bahwa obesitas berkaitan erat dengan anovulasi pada perempuan, karena dapat menyebabkan disfungsi ovarium dan infertilitas.

"Kalau di Jawa, orang gemuk sering disebut subur. Dalam kasus ini, justru sebaliknya, orang gemuk bisa jadi malah tidak subur," canda Fajar.

Penyebab potensial lain dari gangguan ovulasi antara lain olahraga berlebihan, hiperprolaktinemia, disfungsi tiroid, stres parah, dan perimenopause.

Sementara itu, dr. R. Arie Sutanto, Sp.OG menambahkan bahwa program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan metode tertinggi dalam upaya mendapatkan keturunan. Artinya, sebelum menjalani program ini, pasangan dapat mencoba metode lain yang lebih sederhana, seperti program kehamilan alami atau inseminasi intrauterin (IUI).

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, diantaranya Kehamilan Alami Terprogram dengan cara konsultasi dengan dokter untuk mengoptimalkan peluang hamil secara alami dengan pemantauan masa subur dan pola hidup sehat.

Kemudian Inseminasi Intrauterin (IUI), prosedur ini dilakukan dengan memasukkan sperma langsung ke dalam rahim untuk meningkatkan peluang pembuahan. Lalu ada juga Bayi Tabung (IVF) dengan ICSI, Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) merupakan solusi bagi pasangan dengan masalah kesuburan yang lebih kompleks.

Fertility Center di RS Telogorejo telah beroperasi sejak tahun 1989. Keberhasilan pertama program bayi tabung di rumah sakit ini terjadi pada tahun 1991.

"Sekarang, anak-anak yang lahir dari program IVF ini sudah bisa memiliki keturunan secara alami. Dalam satu tahun, kami rata-rata melaksanakan sekitar 100 program bayi tabung," pungkas Arie Sutanto.

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut