Kasus Stunting di Kudus Turun Drastis, Capai 3,7% di 2024

KUDUS, iNewsPantura.id -- Kabupaten Kudus mencatat pencapaian luar biasa dalam upaya menurunkan angka stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Nasional (SSGI) 2024, angka stunting di Kudus turun drastis menjadi 3,7%, jauh lebih rendah dibandingkan 15,7% pada tahun sebelumnya. Bahkan, angka ini melampaui target nasional sebesar 14%.
Penurunan ini menjadi bukti keberhasilan program percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Keberhasilan ini pun mendapat perhatian khusus dalam Seminar Hari Gizi Nasional ke-65 yang digelar di Pendapa Kabupaten Kudus pada Rabu, 12 Februari 2025.
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus, Revlisianto Subekti, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, dr. Andini Aridewi, bersama berbagai pihak yang terlibat dalam program kesehatan di Kudus.
Dalam kesempatan itu, Sekda Kudus Revlisianto Subekti mengapresiasi kerja keras berbagai elemen masyarakat dalam menekan angka stunting. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya berkat peran pemerintah, tetapi juga kontribusi dari tenaga kesehatan, kader posyandu, PKK, organisasi profesi, hingga masyarakat umum.
"Peringatan Hari Gizi Nasional ini menjadi momentum bagi kita untuk terus memperkuat upaya pencegahan. Harapannya, tidak hanya stunting yang menurun, tetapi juga masalah gizi lainnya seperti wasting, underweight, maupun overweight," ujar Revli.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini harus dipertahankan dan terus ditingkatkan agar Kudus bisa menjadi daerah dengan kasus stunting terendah.
Senada dengan itu, Kepala DKK Kudus, dr. Andini Aridewi, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor yang terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat.
"Penurunan stunting ini tidak terjadi begitu saja, melainkan berkat edukasi gizi yang berkelanjutan, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, serta intervensi langsung di lapangan," jelasnya.
Meskipun angka stunting di Kudus telah menurun drastis, pemerintah daerah tetap berupaya untuk menekan angka ini lebih baik.
"Kami berharap semua pihak terus bersinergi dalam mempertahankan tren positif ini. Dengan edukasi yang semakin masif, program kesehatan yang terus ditingkatkan, dan peran serta aktif masyarakat, Kudus bisa menjadi daerah yang bebas stunting," pungkas Revli.
Seminar Hari Gizi Nasional ke-65 yang digelar tahun ini mengusung tema "Peran Pola Makan Sehat dalam Menciptakan Generasi yang Kuat dan Produktif". Acara ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Kudus dalam mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan capaian ini, Kudus telah membuktikan bahwa melalui kerja sama dan komitmen yang kuat, masalah stunting dapat diatasi secara efektif.
Editor : Suryo Sukarno