KAJEN, iNewsPantura.id – Dalam kurun dua tahun yaitu 2021 hingga 2022 sebanyak 214 Bayi di Kabupaten Pekalongan meninggal. Dalam kurun waktu itu 50 orang ibu juga meninggal.
Data itu terungkap dalam kegiatan pemaparan hasil audit maternal perinatal (AMP) di Aula Markas PMI Kabupaten Pekalongan, Jalan Bahurekso, Kajen, Rabu (11/1). Pemkab Pekalongan terus berupaya menurunkan Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta stunting.
“Berbagai upaya telah dilaksanakan dari Dinas Kesehatan, mulai dari pelayanan persalinan di Faskes, Pengadaan USG di 27 Puskesmas dan pemenuhan alat kegawatdaruratan maternal neonatal, audiensi dengan TP PKK dan konsolidasi dengan organisasi Profesi demi mencapai penurunan AKI, AKB dan Stunting,” tutur Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Ida Sulistiyani.
Sebelumnya, dokter Ida Sulistiyani mewakili Kadinkes Setiawan Dwi Antoro S.KM, M.Kes dalam sambutannya mengatakan, AKI dan AKB di Kabupaten Pekalongan masih terjadi di Tahun 2022 dan 2021. Sebanyak 23 orang ibu meninggal dan 105 bayi meninggal. Sedangkan pada tahun 2021 ada 27 ibu yang meninggal sementara jumlah bayi yang meninggal ada 109 kasus.
Editor : Muhammad Burhan