5 Korban yang Dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sudah Pulang

BLORA, iNewsPantura.id- 5 korban insiden lif crane putus yang terjadi pada pengembangan pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah di Blora, yang dirawat di RS PKU sudah pulang usai dioperasi.
Kelima korban tersebut, masih mendapatkan upah harian penuh dari panitia Pembangunan pengembangan gedung RS PKU Muhammadiyah.
"Jadi yang meninggal tetap diberi upah per minggu 50 % dari upah harian, dan yg sakit 100 % dari upah harian sampai pekerjaan pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora selesai", Sugiyanto, ketua panitia pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah, Selasa 18 Februari 2025.
Menurut keterangan ketua panitia pembangunan, masih ada empat korban yang masih di rawat intensif di RSO Suharso, dan tiga korban dirawat di RSUD Moewardi Solo.
Sebelumnya Insiden tragis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora tersebut menyebabkan 4 orang pekerja tewas dan 9 orang pekerja mengalami luka patah tulang.
Bupati Blora Arief Rohman menyatakan rasa prihatin yang mendalam atas insiden tersebut dan memberikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal.
"Kami turut prihatin atas insiden yang terjadi kemarin. Pihak PKU Muhammadiyah akan bertanggung jawab penuh. Rencananya besuk korban akan di operasi", ungkap Bupati Arief Rohman, Minggu 9 Februari 2025.
Direktur RS PKU Muhammadiyah, Tegar Muhammad Wijaya, menambahkan bahwa
pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas perawatan dan pemulihan para korban.
"Mereka kan bekerja disini, tentunya kami akan bertanggung jawab atas insiden ini", ungkap Tegar.
Para korban yang dirawat mendapatkan bantuan sosial dari instansi terkait, termasuk Dinas Sosial dan Baznas dan instansi terkait lainnya.
Editor : Suryo Sukarno