Bupati Sam'ani Apresiasi Inovasi Pengolahan Sampah Anorganik oleh Masyarakat dan BUMDes

KUDUS, iNewsPantura.id – Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, terus menunjukkan komitmennya dalam menangani permasalahan sampah di daerahnya. Bersama Wakil Bupati Kudus, Bellinda Birton, ia mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengelolaan sampah demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Sam'ani mengunjungi tiga lokasi pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus, yaitu di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu; Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu; serta Desa Puyoh, Kecamatan Dawe.
Kunjungan pertama dilakukan di Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Terpadu milik BUMDes Sumber Joyo di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu. Sejak mulai beroperasi pada 2019, BUMDes ini terus berkembang dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pada Agustus 2024, PT Djarum memberikan bantuan alat insinerator yang mulai beroperasi penuh pada Desember 2024.
Saat ini, sekitar 4 ton sampah anorganik diolah setiap hari dengan teknologi insinerator. Sampah yang diolah berasal dari limbah rumah tangga setempat dan diangkut menggunakan 10 armada operasional yang dikelola oleh 17 pekerja.
"Pengelolaan sampah secara mandiri seperti ini menjadi contoh bagi desa lain. Kami sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan," ujar Sam'ani.
Selanjutnya, Bupati meninjau inovasi pengolahan sampah anorganik yang dilakukan oleh BUMDes Desa Sidorekso. Menariknya, sampah yang dikumpulkan diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) melalui metode pirolisis. Setiap harinya, sekitar 3,5 ton sampah plastik diubah menjadi BBM berkualitas tinggi.
"Inovasi ini luar biasa. Sampah plastik yang sebelumnya hanya menjadi limbah kini dapat diolah menjadi solar dan bensin yang memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Sam'ani.
Dari setiap satu kilogram sampah plastik yang diproses, dapat dihasilkan sekitar 0,7 liter BBM. Dengan kapasitas produksi mencapai 50 kg per siklus, BUMDes Sidorekso mampu menghasilkan hingga 35 liter BBM. Sam'ani menilai metode ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi limbah plastik yang terus meningkat.
Kunjungan terakhir dilakukan di CV Langit Biru, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang plastik di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe. CV Langit Biru mengolah sampah plastik jenis Polyethylene Terephthalate (PET) menjadi biji plastik berkualitas tinggi dengan menggunakan sistem conveyor otomatis.
Sampah yang dikelola berasal dari pemulung dan pengumpul, baik yang masih baru maupun yang telah lama tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Plastik yang telah diproses dan memenuhi standar kualitas diekspor ke Korea untuk dijadikan botol baru, sementara plastik dengan kondisi lebih usang dikirim ke Solo dan Tangerang untuk diolah menjadi serat benang dan fiber glass.
"Ini merupakan langkah nyata dalam menjadikan sampah sebagai sumber daya berharga. Dengan sistem pengelolaan yang terencana, permasalahan sampah dapat diubah menjadi peluang ekonomi," ujar Sam'ani.
Ia menegaskan bahwa inisiatif yang dilakukan oleh BUMDes Kedungdowo, Sidorekso, dan CV Langit Biru merupakan bukti bahwa pengelolaan sampah dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
"Jika langkah kecil seperti ini terus dikembangkan, insyaAllah permasalahan sampah dapat teratasi dengan baik," pungkasnya.
Editor : Suryo Sukarno