Bupati Gunungkidul Serahkan Bantun Sosial untuk Peternak

GUNUNGKIDUL ,iNewsPantura.id– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyalurkan bantuan sosial kepada peternak yang kehilangan ternaknya akibat wabah penyakit hewan menular. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih dalam acara yang digelar di Ruang Handayani, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Senin (23/6/2025).
Sebanyak empat peternak menerima bantuan dengan total nilai Rp15,5 juta. Dua peternak menerima masing-masing Rp5 juta, sementara dua lainnya mendapat Rp3,5 juta. Mereka yang menerima bantuan yakni Mukimin (Jasem Kidul, Pacarejo, Semanu), Kastorejo (Ngrombo, Tileng, Girisubo), Pujono dan Muryadi (Sentul dan Pugeran, Tileng, Girisubo).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Wibawanti Wulandari, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program “Gerdu Kita” (Gerakan Peduli Penyakit Hewan Menular Tragis), yang dirancang untuk menekan penyebaran penyakit melalui kolaborasi lintas sektor.
> “Kami melibatkan DPRD, TNI/Polri, akademisi, komunitas, hingga pelaku usaha peternakan. Skema bantuan ini dibuat agar peternak merasa aman dan terlindungi,” ujar Wibawanti.
Dinas juga mencatat enam peternak lain yang saat ini masih dalam tahap verifikasi untuk menerima bantuan serupa. Di kesempatan tersebut, Wibawanti juga mengumumkan lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 10 Tahun 2025 sebagai dasar hukum pemberian kompensasi atas ternak yang mati karena penyakit menular.
> “Perbup ini penting agar bantuan tidak disalahartikan sebagai iming-iming, melainkan bentuk konkret kepedulian pemerintah kepada peternak,” tambahnya.
Selain pemberian bantuan, Pemkab Gunungkidul juga menggalakkan program Gerakan Bersih Kandang (GBK), gerakan mengguyur sapi di telaga, serta vaksinasi gratis untuk penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), LSD (Lumpy Skin Disease), dan antraks.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menegaskan pentingnya perubahan pola pikir dan perilaku dalam memelihara ternak.
> “Kalau dulu sapi enggak dimandikan enggak masalah, sekarang sudah beda. Lingkungan makin kotor, virus makin banyak. Hewan juga butuh dirawat seperti kita,” tegas Bupati.
Ia juga menekankan bahwa bantuan ini diiringi tanggung jawab. Peternak diharapkan melapor dengan jujur dan tidak melakukan praktik jual beli hewan sakit atau mati.
> “Bantuan ini adalah bentuk kehadiran negara. Tapi saya yakin, peternak pasti lebih senang jika sapinya sehat daripada dapat bantuan karena sapinya mati,” pungkasnya.
Data hingga 16 April 2025 menunjukkan, total 10 peternak telah mengajukan permohonan bantuan akibat kematian ternak. Empat telah disetujui, sementara enam lainnya dalam proses.
Pemkab berharap ke depan seluruh peternak semakin aktif menjaga kesehatan hewan, melapor secara terbuka, dan mendukung penuh program pencegahan untuk menciptakan sektor peternakan yang tangguh, sehat, dan berkelanjutan di Gunungkidul.
Editor : Suryo Sukarno