Lebaran Tiba, Bellinda Lepas 239 Pemudik Asal Kudus di TMII Jakarta

JAKARTA, iNewsPantura.id – Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri, secara resmi melepas 239 pemudik asal Kudus di halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Rabu (26/03). Pelepasan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Catur Sulistyanto, serta Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK), Marsma (Purn) Eris Yulistyanto.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dengan dukungan berbagai pihak. Sebanyak lima armada bus disiapkan untuk mengangkut para pemudik, terdiri dari tiga bus bantuan Pemkab Kudus dan dua bus sumbangan dari Jasa Raharja.
Sebelumnya, di lokasi yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga telah melepas ribuan pemudik dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Acara ini melibatkan ratusan armada bus yang diberangkatkan menuju kampung halaman masing-masing.
Dalam sambutannya, Bellinda Putri berpesan agar para pemudik selalu berhati-hati selama perjalanan dan menikmati momen berkumpul bersama keluarga.
"Selamat bertemu dengan keluarga tercinta. Semoga perjalanan ini nyaman, aman, dan lancar sampai tujuan," ujar Bellinda.
Program mudik gratis ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat Kudus yang merantau di Jakarta dan sekitarnya. Banyak pemudik yang merasa terbantu dengan fasilitas transportasi gratis ini, yang tidak hanya mengurangi beban biaya perjalanan, tetapi juga memberikan jaminan keselamatan selama perjalanan.
Pemerintah Kabupaten Kudus terus berkomitmen mendukung warganya di perantauan, salah satunya melalui program mudik gratis ini. Bellinda menegaskan bahwa keberangkatan para pemudik merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah dalam memastikan warganya dapat pulang dengan nyaman dan selamat.
"Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak warga Kudus yang terbantu. Mudik bukan sekadar pulang ke kampung halaman, tetapi juga momen kebersamaan yang sangat berharga," ujarnya.
Editor : Suryo Sukarno