PT Djarum Komitmen Turut Atasi Persoalan Sampah di Kudus

KUDUS, iNewsPantura.id — PT Djarum terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penanganan masalah sampah di Kabupaten Kudus. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pembangunan mesin pengolah sampah (insinerator) di Desa Jati Kulon, Kecamatan Kota Kudus.
Pada Kamis (10/04), tim dari PT Djarum bersama Pemerintah Desa Jati Kulon dan Komisi C DPRD Kabupaten Kudus melakukan uji emisi terhadap mesin tersebut guna memastikan kelayakan dan dampak lingkungan dari penggunaannya.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kudus, Zaenal Arifin, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT Djarum.
Ia mengatakan bahwa insinerator tersebut telah melalui proses uji emisi oleh tim laboratorium dan jajaran teknis dari PT Djarum untuk menjamin proses pembakaran tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Hasil uji emisi nantinya akan dilaporkan setiap enam bulan. Kapasitas alat ini sekitar 350 kilogram per 20 menit, dan tentu sangat membantu mengurangi beban sampah di wilayah ini,” imbuhnya.
Tak hanya insinerator, PT Djarum juga memberikan dukungan dalam bentuk alat pencacah, pemilah sampah, tempat sampah rumah tangga, serta kendaraan bentor pengangkut sampah.
“Kami berharap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat mengelola fasilitas ini dengan baik agar menjadi contoh pengelolaan sampah berbasis desa,” tambah Zaenal.
Sekretaris Komisi C, Rochim Sutopo, juga turut mengapresiasi kolaborasi ini. Menurutnya, sinergi antara sektor swasta dan pemerintah merupakan langkah positif dalam menangani persoalan lingkungan, khususnya sampah.
“Alhamdulillah, ini merupakan aspirasi masyarakat yang kami tindak lanjuti. Hari ini, tim ahli dari Bogor melakukan uji emisi guna memastikan alat ini aman dan ramah lingkungan,” terangnya.
Rochim berharap inisiatif ini dapat menjadi proyek percontohan pengelolaan sampah tingkat desa yang bisa diadopsi oleh desa-desa lain di Kudus.
“Kami ingin agar Desa Jati Kulon menjadi pionir dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” tegasnya.
Kepala Desa Jati Kulon, Heri Supriyanto, menyampaikan kesiapan desanya dalam mengelola sampah secara mandiri. Ia menyebut bahwa produksi sampah harian di Jati Kulon mencapai sekitar 6 ton, yang menjadi fokus utama dalam pengelolaan.
“Insya Allah, target kami adalah menyelesaikan pengolahan sampah desa dalam hari kerja. Kami akan memprioritaskan sampah dari wilayah internal terlebih dahulu. Harapannya, keberadaan mesin ini bisa bermanfaat tidak hanya untuk desa kami, tetapi juga untuk desa-desa tetangga,” ujar Heri.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini hanya tinggal menyempurnakan penataan area kerja agar operasional bisa berjalan optimal.
“Insya Allah, dalam waktu dekat mesin ini siap digunakan. Bila semuanya berjalan lancar, kami targetkan operasional penuh bisa dimulai bulan depan,” tutupnya.
Editor : Suryo Sukarno