get app
inews
Aa Text
Read Next : Pelajar Smanda Batang Sukses Suarakan Kesetaraan Lewat Desain Mural 

Anggota DPRD Jepara Sayangkan Kericuhan Saat May Day di Semarang

Sabtu, 03 Mei 2025 | 10:12 WIB
header img
Imam Subhi, Anggota DPRD Kabupaten Jepara, Sabtu (3/5/2025). Foto : iNews/ Alip S

JEPARA, InewsPantura.id  - Anggota DPRD Kabupaten Jepara menyayangkan ada kericuhan saat aksi Hari Buruh atau May Day yang terjadi di Kota Semarang, Kamis (1/5/2025) kemarin. Aksi yang semula damai berubah menegangkan.

Imam Subhi anggota DPRD Kabupaten Jepara, mengatakan, peringatan May Day seharusnya bisa memberikan dampak  positif untuk kepentingan para buruh. Bukan sebaliknya, peringatan May Day di Semarang justru berakhir kerusuhan akibat ulah beberapa mahasiswa yang turut menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Dia sangat menyayangkan terjadinya tindak kekerasan yang dipicu ulah segelintir mahasiswa yang seharusnya tidak layak dilakukan. 

 "Kegiatan may day seharusnya diselenggarakan dengan cara yang kondusif,  menyampaikan aspirasi dengan tertib bukan malah dikotori dengan kericuhan", ungkap Imam Subhi, Sabtu (3/5/2025).

Anggota DPRD Jepara dari Partai Gerindra menegaskan, bahwa dalam kondisi seperti ini, negara tidak boleh kalah dan harus tegas. Dirinya mengajak dalam memperingati May Day seharusnya dilakukan dengan cara yang santun agar suasan terjaga kondusif.

“Tujuan kita semua sama dalam semangat persatuan merah putih membangun negeri yang kita cintai ini. Kemudian, dalam peeingatan May Day ini, mari kita selenggarakan dengan cara santun agar kondusif, dengan mengedepankan semangat persatuan, semangat kemajuan untuk Indonesia merah putih yang kita cintai ini," tegasnya.

Seperti diberitakan banyak media, aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Kamis (1/5/2025) kemarin, tampak sejumlah orang berpakaian warna hitam melakukan aksi anarkis dengan merusak pagar pembatas jalan, vandalisme di aspal Jalan Pahlawan, serta melempari petugas dengan benda berupa botol, batu,  dan benda berbahaya lainnya.

Polisi berusaha menghalau massa menggunakan gas air mata ke arah kerumunan. Petugas terus mengimbau massa tersebut agar membubarkan diri melalui pengeras suara. 

Petugas mencoba membubarkan demonstran dengan menyemprotkan water cannon, namun dibalas dengan lemparan petasan. Situasi di Jalan Pahlawan Kota Semarang kembali kondusif setelah massa meninggalkan lokasi pada pukul 17.30 Wib.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut