get app
inews
Aa Read Next : Inilah 5 Perusahaan Indonesia yang Sukses Jadi Kerajaan Bisnis Keluarga

Meski Turun 16% Imbas Tarif Cukai, HM Sampoerna Catat Laba Bersih Rp7,1 Triliun

Sabtu, 26 Maret 2022 | 06:01 WIB
header img
HM Sampoerna Catatkan Laba Bersih Rp7,1 Triliun (Foto: Okezone)

JAKARTA - Imbas tarif cukai PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) atau HM Sampoerna meraih laba bersih Rp7,137 triliun pada 2021 atau turun 16, 82% dibanding tahun sebelumnya Rp8,581 triliun. 

Mengutip laporan keuangan HMSP, Jumat (25/3/2022), laba per saham dasar juga turun menjadi Rp61 dari sebesar Rp74 pada 2020. Penurunan laba tersebut karena beban pokok penjualan membengkak sebesar 11,27% menjadi Rp81,955 triliun yang dipicu kenaikan 9,9% pita cukai menjadi Rp57,362 triliun.

Peningkatan penjualan perseroan didorong oleh segmen sigaret kretek mesin (SKM) yang naik 6,55% menjadi Rp65,2 triliun di 2021, dari Rp61,2 triliun. Selain SKM, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) perseroan juga meningkat 6,64% dari Rp21,4 triliun, menjadi Rp22,8 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).

Selain itu, persediaan barang jadi dan barang dagangan awal membengkak 72,2% menjadi Rp6,278 triliun serta pembelian barang dagangan naik 9,6% menjadi Rp9,793 triliun. Sehingga laba kotor tercatat Rp16,919 triliun, atau turun 9,6% dibandingkan tahun 2020 yang terbilang Rp18,771 triliun.

Pada sisi penjualan HMSP mencatat tumbuh 6,9% menjadi Rp98,874 triliun yang ditopang pertumbuhan penjualan kretek mesin sebesar 6,5% menjadi Rp65,243 triliun. Disusul penjualan kretek tangan yang tumbuh 6,5% menjadi Rp22,879 triliun.

Penjualan rokok putih mesin tumbuh 5,6% menjadi Rp9,424 triliun dan penjualan rokok putih tangan melonjak 3.300% menjadi Rp544,89 miliar.

Sementara itu, aset tumbuh 6,8% menjadi Rp53,09 triliun. Hal ini dipicu utang cukai yang membengkak 55,7% menjadi Rp14,835 triliun. Kemudian, jumlah liabilitas emiten berkode saham HMSP ini juga naik menjadi Rp23,8 triliun di akhir Desember 2021, dari Rp19,4 triliun di akhir Desember 2020. Liabilitas ini meningkat karena naiknya utang cukai dalam liabilitas jangka pendek dari Rp9,5 triliun di akhir 2020, menjadi Rp14,8 triliun di 2021.

Adapun jumlah ekuitas perseroan tercatat turun menjadi Rp29,1 triliun di 31 Desember 2021, dari Rp30,2 triliun di 31 Desember 2020.

Editor : Hadi Widodo

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut