Petani Blora Diajak Jadi Milenial Cerdas, Bertani Dijamin Asuransi dan Tak Cemas Gagal Panen

BLORA, iNewsPantura.id – Gagasan segar muncul dari Blora. Para petani kini diajak bertani tanpa rasa cemas terhadap gagal panen. Melalui program Gerakan Menanam Anti Rugi atau GEMAR, petani ditawari sistem inovatif yang menggabungkan permodalan, pelatihan, dan perlindungan berbasis asuransi.
Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), yang menggandeng perusahaan lokal PT Agro Nusantara Tani Milenial (ANTaM) sebagai pelaksana di lapangan. Kantor pusat PT ANTaM berada di Jalan Taman Bahagia No. 11, Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Direktur Utama PT ANTaM, Andi Restu Wibowo, dalam konferensi pers pada Senin (4/8) menjelaskan bahwa sistem GEMAR yang mereka kembangkan sudah terbukti berjalan di beberapa wilayah dan kini mulai diterapkan di Blora.
"Kami meminjamkan modal kepada petani yang sudah kami asuransikan. Jadi kalau gagal panen, petani hanya mengembalikan separuh dari pinjaman. Tapi kalau berhasil panen, mereka mengembalikan penuh dan seluruh keuntungan menjadi milik petani," jelas Andi.
Menurut Andi, sistem ini bersifat sukarela. Tidak ada kewajiban bagi petani untuk ikut.
"Sudah ada petani yang klaim asuransi, datanya bisa dicek. Sistem ini sudah berjalan. Kami tidak memaksa, kalau tidak mau ikut, juga tidak masalah," tambahnya.
Lebih dari itu, PT ANTaM juga melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar desa ikut mendapatkan manfaat jangka panjang. Setiap BUMDes yang bergabung akan mendapatkan pinjaman Rp30 juta, pelatihan bersertifikat, dan pendampingan intensif selama satu tahun atau tiga musim tanam.
"Harapan kami, setelah didampingi, BUMDes bisa mandiri dan bisa memberi pemasukan tambahan untuk desa melalui Pendapatan Asli Desa (PADes)," kata Andi.
Terkait adanya pemberitaan negatif dari sejumlah media lokal pasca kunjungan Menteri Desa Yandri Susanto yang meresmikan program GEMAR di Blora, PT ANTaM juga menunjukkan dokumen legalitas sebagai bukti resmi keberadaan dan legalitas operasional perusahaan.
Dengan konsep pertanian modern, pendampingan langsung, serta sistem proteksi risiko, program ini diharapkan melahirkan petani milenial yang cerdas, adaptif, dan mandiri secara ekonomi tanpa membebani desa.
Editor : Suryo Sukarno