Pakar ITS Soroti Pentingnya Dana RT Rp 25 Juta untuk Penguatan Demokrasi Lokal

SEMARANG, iNewsPantura.id – Pencairan bantuan operasional Rukun Tetangga (RT) sebesar Rp 25 juta per tahun di Kota Semarang menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pakar kebijakan publik.
Program ini merupakan realisasi janji kampanye pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin (Agustin-Iswar), yang kini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Ady Setiawan, Pakar Kebijakan Publik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menyambut positif terealisasinya komitmen tersebut. Menurutnya, kebijakan ini sejalan dengan konsep reinventing government, di mana pemerintah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
"Pemkot Semarang, melalui program Wali Kota Agustina Wilujeng, telah menunjukkan komitmennya untuk mendengarkan aspirasi warga dari tingkat paling bawah,”katanya.
Disebutkan, dana operasional RT ini tidak hanya membantu secara finansial, tetapi juga memperkuat rasa kepemilikan atau handarbeni masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur dan tata kelola lingkungan.
Sebagai Ketua Relawan Semarang Gumuyu (Guyub, Maju, Yo Unggul), Mas Wawan mengaku bangga melihat janji politik Agustin-Iswar terwujud. Kelompok relawan yang pernah berkontribusi dalam pemenangan pilkada tersebut kini aktif melakukan sosialisasi terkait mekanisme pengajuan dan pencairan dana bantuan.
"Kami dengan senang hati terus mendampingi masyarakat, terutama di 15 kelurahan yang menjadi fokus kami, untuk memastikan program ini berjalan transparan dan tepat sasaran," jelasnya.
Meski demikian, Mas Wawan mengakui adanya keluhan dari sejumlah RT yang belum menerima dana tersebut. Ia menegaskan bahwa proses pencairan anggaran pemerintah harus mengikuti mekanisme yang berlaku, dengan prinsip 3B: benar caranya, betul hukumnya, dan baik tujuannya.
"Masyarakat diharapkan bersabar dan mengikuti prosedur yang ada. Yang penting, program ini sudah on track dan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi penguatan demokrasi partisipatif di Semarang," pungkasnya.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan RT-RT di Semarang dapat lebih mandiri dalam mengelola kegiatan kemasyarakatan, sekaligus menjadi wadah penyaluran aspirasi warga secara lebih efektif
Editor : Eddie Prayitno