get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Mau Sumbangkan Rp15 Miliar ke Partai Politik Putin, Ahli Roket Rusia ini Pilih Kabur ke Hungaria

Agresi Berlanjut, Pasukan Militer Rusia Mundur Tinggalkan Ribuan Ranjau Darat

Minggu, 03 April 2022 | 10:59 WIB
header img
Pasukan Militer Rusia Mundur Tinggalkan Ranjau Darat (foto: iNews)

KIEV, iNews.id - Presiden Volodymyr Zelensky dan pasukan ukraina menuduh tentara Rusia mundur dan sengaja memasang ranjau darat di utara Ukraina .

"Mereka memasang ranjau di semua wilayah ini. Rumah, peralatan ditambang, bahkan mayat, juga dipasang," jelasnya.  

Rusia Cuma Pakai Kaki Ukraina mengatakan, pasukannya telah berhasil merebut kembali kendali lebih dari 30 kota dan desa di wilayah Kiev sejak Rusia mengumumkan akan mengurangi operasinya di sekitar ibu kota untuk fokus pada pertempuran di timur. 

"Di bagian utara negara kita, para penyerbu pergi. Lambat tapi terlihat. Di beberapa tempat, mereka diusir dengan pertempuran. Di tempat lain mereka meninggalkan sendiri posisinya," ujar Zelenskiy dalam pidato video yang dirilis pada Sabtu (2/4/2022).  

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menjawab permintaan komentar atas tuduhan tersebut. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi tuduhan tersebut.

Pada hari Sabtu, layanan darurat mengatakan kepada orang-orang di zona yang baru dibebaskan di wilayah Kiev untuk waspada. Layanan darurat mengatakan, lebih dari 1.500 bahan peledak telah ditemukan dalam satu hari selama pencarian di Desa Dmytrivka, sebelah barat ibukota.

 Zelensky mengatakan, upaya sedang berlangsung untuk membersihkan ranjau dan mengamankan daerah tersebut. Dia juga menyarankan penduduk yang telah melarikan diri untuk menjauh saat ini. 

"Masih tidak mungkin untuk kembali ke kehidupan normal seperti sedia kala," ungkapnya. 

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tindakan yang dia luncurkan pada 24 Februari sebagai "operasi militer khusus yang ditujukan untuk demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina. 

Sebaliknya, Ukraina dan sekutunya menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang agresi. Sejak invasi, lebih dari 10 juta orang telah mengungsi dari rumah mereka.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut