Tragedi Kalijambe Kembali Terjadi, Abduh PKB Desak Sinergi Multi Pihak Cegah Kecelakaan Berulang
PURWOREJO, iNewsPantura.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah, menyampaikan duka mendalam atas peristiwa kecelakaan truk solar yang menabrak beberapa mobil dan kios warga di jalur Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (11/11/2025) pagi. Dalam insiden tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka.
“Saya mengucapkan turut belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga para korban luka segera diberikan kesembuhan dan dapat kembali beraktivitas seperti sediakala,” ujar Abduh, sapaan akrabnya.
Abduh menegaskan bahwa kecelakaan di jalur Kalijambe bukanlah yang pertama kali. Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VI itu mengingatkan bahwa pada Mei lalu, kecelakaan serupa di lokasi yang sama menewaskan 11 orang guru.
Menurutnya, banyak faktor yang memengaruhi terjadinya kecelakaan di jalur tersebut, mulai dari kelaikan kendaraan, kelengkapan rambu peringatan, kondisi kesehatan pengemudi, kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, hingga ketersediaan jalur alternatif bagi kendaraan berat. Karena itu, ia menilai upaya pencegahan harus dilakukan secara terintegrasi dan simultan oleh berbagai pemangku kepentingan.
“Saya menyarankan agar pihak berwenang menggencarkan kampanye keselamatan berkendara, khususnya di jalur Kalijambe, secara terintegrasi dan simultan. Penanganan untuk mencegah kecelakaan berulang harus dilakukan menyeluruh, dari hulu hingga hilir,” tegasnya.
Abduh yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) PKB di Komisi Hukum DPR RI mengingatkan pentingnya menjaga kelaikan kendaraan. Ia menegaskan bahwa pengusaha dan pengemudi wajib memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum beroperasi.
“Kelaikan kendaraan adalah hal pertama dan utama. Ini bukan hanya untuk keselamatan di jalan, tetapi juga untuk menjaga ekosistem produksi atau bisnis agar berjalan aman dan nyaman bagi semua pihak,” ungkapnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya kelengkapan rambu lalu lintas di jalur rawan kecelakaan, termasuk pembangunan jalur penyelamatan (run off area) bagi kendaraan yang mengalami rem blong.
“Rambu peringatan dan jalur penyelamatan sangat dibutuhkan agar pengemudi lebih waspada ketika melintasi jalur Kalijambe,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abduh menekankan bahwa faktor manusia juga tidak kalah penting. Pengemudi, katanya, harus dalam kondisi sehat dan disiplin mematuhi seluruh peraturan lalu lintas.
“Orientasi pengendara harus pada keselamatan publik. Ini demi menyelamatkan dirinya sendiri dan pengguna jalan lainnya. Pengusaha juga wajib mendukung semangat berkendara yang berorientasi pada keselamatan,” tandasnya.
Abduh menutup dengan mendesak pemerintah pusat, pemerintah daerah, kepolisian, Dinas Perhubungan, dan pelaku usaha untuk segera mengembangkan jalur alternatif agar kendaraan berat tidak lagi melintasi jalur Kalijambe yang rawan kecelakaan.
“Ini demi menjamin hak keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pengguna jalan,” pungkasnya.
Editor : Suryo Sukarno