get app
inews
Aa Text
Read Next : Ruang Kelas SD Islam Nurul Yasin Rusak Diterjang Angin Kencang, Dua Kelas Dipindah ke Kelas Darurat

Menu MBG Berisi Buah Salak untuk Balita di Kudus Tuai Kritik: Dinilai Minim Nutrisi dan Tanpa Susu

Rabu, 26 November 2025 | 21:07 WIB
header img
Menu MBG Berisi Buah Salak untuk Balita di Kudus Tuai Kritik: Dinilai Minim Nutrisi dan Tanpa Susu. Foto : iNewsPantura.id/ Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id -- Penyajian menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, menjadi perbincangan setelah memberikan buah berupa dua jeruk dan satu salak kepada balita.

Keluhan itu disampaikan seorang orang tua penerima manfaat. Ia menyebut menu MBG kategori kering yang dibagikan pada 21 November 2025 hanya berisi dua bungkus roti, dua buah jeruk, empat anggur, dan satu buah salak. 

Menurutnya, komposisi tersebut kurang sesuai untuk kebutuhan gizi balita, terutama karena tidak menyertakan susu sebagai sumber protein hewani yang penting untuk tumbuh kembang.

Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Kudus, Febria Setyaningrum, menanggapi laporan tersebut. Ia memastikan akan berkoordinasi dengan seluruh SPPG, khususnya unit terkait, untuk melakukan evaluasi.

“Akan saya share ke Kepala SPPG agar jadi evaluasi,” ujarnya melalui pesan singkat.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nuryanto, menilai menu tersebut tidak ideal untuk balita. Ia menegaskan bahwa kebutuhan nutrisi anak usia dini seharusnya diprioritaskan pada protein hewani.

“Protein hewani bisa didapat dari susu—bukan susu kedelai, karena proteinnya nabati. Bisa juga dari ikan laut atau ikan air tawar yang baik untuk perkembangan otak,” jelasnya, Rabu (26/11/2025).

Terkait penggunaan buah salak, Nuryanto menilai pilihan itu kurang tepat untuk balita. Selain sulit dikupas dan dicerna, salak berpotensi menyebabkan sembelit pada anak.

“Metabolisme anak belum kuat untuk mencerna salak. Risikonya sembelit,” tuturnya.

Ia menyarankan buah yang lebih ramah untuk anak, seperti melon, pepaya, atau apel, yang lebih mudah dikonsumsi dan aman untuk sistem pencernaan balita.

Di sisi lain, Nuryanto menyampaikan bahwa penyusunan menu MBG sepenuhnya dilakukan oleh ahli gizi di masing-masing SPPG. Karena itu, Dinas Kesehatan Kudus tidak memiliki kewenangan teknis atas penentuan menu.

“Kami hanya melakukan pendampingan terkait keamanan pangan dan pelatihan higiene sanitasi,” tambahnya.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut