Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan. Rasulullah menjawab salam Jibril dan kemudian bertanya,
"Untuk siapakah kain kafan itu, wahai Jibril?"
"Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan", jawab Jibril. Jibril berhenti berkata dan kemudian menangis.
Rasulullah bertanya, "Kenapa, ya Jibril?"
"Cucu mu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dibunuh dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan", sahut Jibril.
Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah,
"Wahai Khadijah istri ku sayang, demi ALLAH, aku takkan pernah mendapatkan istri seperti mu. Pengabdian mu kepada Islam dan diri ku sungguh luar biasa. ALLAH maha mengetahui semua amalan mu.
Semua harta mu engkau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaian ku ini juga dari mu.
Namun begitu, mengapa permohonan terakhir mu kepada ku hanyalah selembar SORBAN?"
Tersedu Rasulullah mengenang isterinya semasa hidup.
Seluruh kekayaan Khadijah diserahkan kepada Rasulullah untuk perjuangan agama Islam. Dua per tiga kekayaan Kota Makkah adalah milik Khadijah. Tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat, tidak ada kain kafan yang ditinggalkan buat menutupi jasad Khadijah.
Bahkan pakaian yang digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yang sudah amat lusuh dengan 83 tambalan yang di antaranya ditambal dengan kulit kayu.
Rasulullah kemudian berdoa kepada ALLAH,
"Ya ALLAH, ya Ilahi Rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijah ku, yang selalu membantu ku dalam menegakkan Islam. Mempercayai ku pada saat orang lain menentang ku. Menyenangkan ku pada saat orang lain menyusahkan ku. Menentramkan ku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijah ku sayang, kau meninggalkan ku sendirian dalam perjuangan ku. Siapa lagi yang akan membantu ku?"
Tiba-tiba Ali berkata, "Aku, Ya Rasulullah!"
Editor : Hadi Widodo