Cerita Unik Mahasiswa Dibalik Aksi Demo 11 April, Nomor 4 Bikin Baper

Kisah demonstrasi biasanya menciptakan kerusuhan massal dan sejumlah kerusakan, namun bukan berarti tidak menghadirkan cerita-cerita unik yang membuat kita tertawa atau tersenyum gemas.

Berikut ini adalah cerita-cerita unik mahasiswa saat aksi demo senin pekan lalu;

Baca Juga

Dugaan Pencabulan, Puluhan Massa Mahasiswa Demo di BPN Pemalang

4. Cinta Bersemi Saat Demo

Tidak hanya cerita-cerita yang kocak saja, kisah manis ala-ala Wattpad atau Alternative Universe (AU) juga bisa terjadi di tengah demo. Beberapa cerita tersebut diunggah di akun Twitter @collegemenfess dan viral di jagat media sosial.

Contohnya pada unggahan @collegemenfess 25 September 2019, terdapat cerita mahasiswi ketika ditolong saat aparat melempar gas air mata, “Kemarin saat aparat melemparkan gas air mata ada mas baik hati yg langsung lari menyampirkan almamaternya di kepalaku dan bawa aku ke tempat yg lebih aman. Almamater kamu masih ada di aku dan bakal ku simpan baik baik. Semoga aksimu hari ini dilindungi Tuhan, dengan tak lupa diakhiri emoji senyum.

Baca Juga

Sempat Memanas, Aksi Ribuan Mahasiswa Akhirnya Bubarkan Diri

Rupanya, di hari yang sama, sender tweet kembali mengirim postingan bahwa dia sudah bertemu dengan mahasiswa yang meminjamkan almamaternya itu. Si mahasiswa yang yang tidak ditunjukkan namanya dalam chat mengatakan pada sender untuk menyimpan dulu jaket almamaternya sampai keadaan kondusif. Postingan tersebut tak ayal mendapatkan 5 ribu like dan 3 ribu retweets, serta ribuan reply dari netizen yang merasa baper dengan cerita manis tersebut.

3. Mengerjakan Tugas di Tengah Demo

Ada kejadian kocak saat demonstrasi penolakan Pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja pada 2020 lalu. Diunggah pada akun instagram @*wr*c*h.id yang direpost oleh @k*g*bl*gan.*nf**dah, nampak mahasiswa beralmamater biru dan mengenakan helm yang menggambar di kertas di atas trotoar. Kegiatan menggambarnya dilakukan di tengah huru-hara unjuk rasa.

Tidak lupa di foto tersebut tertera caption “Tolong dong dosen arsi kalo ngasih tugas nanti, ini kawan gua ngegambar di tengah demo”. Foto tersebut menjadi viral dan banyak warganet yang mengapresiasi sang mahasiwa karena tidak meninggalkan kewajiban akademisnya meski rakyat butuh diwakilkan suaranya.

2. Membawa Poster Berisi Guyonan

Pada aksi demo yang dilakukan di Asahan, Sumatera Utara pada Senin (11/4/2022) kemarin, ada hal yang menjadi sorotan. Ratusan mahasiwa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus bergerak menuju kantor DPRD Asahan seraya mengacungkan poster, unit mobil pengeras suara, dan bendera.

Uniknya, dalam poster-poster tersebut ditulisan kata-kata yang lucu seperti “Cukup mahar saja yang naik, BBM, bahan pokok, PPN, jangan”. Mahasiswa lainnya beralmamater kuning juga membawa poster bernarasi “Jangan bunuh keadilan, bunuh saja mantanku” ditambah hastag #ButuhAyang.

Ada juga poster yang bertuliskan “Biar cintaku yang kandas, asal negeriku tidak tertindas.” Perwakilan dari mahasiswa tersebut mengatakan bahwa poster ditulis dengan kalimat-kalimat gurauan agar lebih mudah diingat.

Lalu, ada poster-poster nyeleneh lain seperti yang diposting pada akun @baturajaupdate.id. Ada foto dua mahasiswa berhijab yang membawa poster bertuliskan “2 ronde aja udah lemes apalagi 3 ronde”.

1. Biar Demo, OOTD Harus Tetap Oke

Keadaan demo yang penuh sesak, panas, dan hujan, tak menyurutkan keinginan para mahasiswa demonstran yang ingin tetap terlihat modis. Dikutip dari Okezone, sejumlah mahasiswa mengenakan Outfit of The Day (OOTD) kekinian sebagai bahan untuk upload ke sosial media. Akun tiktok @c*c**gk*b*l*t_ yang mengunggah video demonstrasi mahasiswa di Palembang memamerkan tiga orang mahasiwa yang terdiri dari dua perempuan dan satu lelaki tengah berpose di depan kamera.

Satu mahasiswi mengenakan jumpsuit dan blaser hitam, mahasiswi yang di tengah mengenakan rok hitam polkadot, inner mustard, yang dipadu jas almamater dan slip on, sementara mahasiswa satunya memakai kaos, celana panjang, sepatu sneakers Nike, dengan rambut blonde dan kacamata hitam.

Editor : Hadi Widodo