Selama ini yang kita pahami hanya makan dan minum yang bisa membatalkan puasa ternyata bermain sosial media atau sosmed ternyata dapat membatalkan ibadah puasa jika hal ini dilakukan dengan tidak hati hati.
Terdapat lima perkara yang bisa membatalkan ibadah puasa. Kelimanya adalah gibah atau membicarakan kejelekan orang lain, namimah atau adu domba, berbohong, sumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.
Ketua LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab) mengatakan bahwa empat dari kelima perkara yang membatalkan puasa itu disebabkan oleh lisan yang tidak mampu dijaga dengan baik. Dia mengingatkan, keempat malapetaka lisan itu juga bisa membatalkan pahala puasa jika diungkapkan melalui platform media sosial.
"Dia lupa, lisannya memang terjaga, tetapi di tangannya tergenggam gadget dan dia berinteraksi dengan dunia lain menggunakan tulisan yang dia bagikan melalui berbagai platform media sosial yang di dalamnya ada kebohongan, adu domba, ghibah, bahkan ada sumpah-sumpah palsu," kata Gus Aab dikutip, Jumat (22/4/2022).
Dia menjelaskan bahwa tulisan merupakan salah satu dari dua bentuk lisan. Hal ini menjadi penting untuk dijaga pada bulan Ramadan.
Seorang Muslim tak hanya perlu menjaga lisan untuk tidak berbicara dengan orang lain, tetapi juga harus menjaga jari-jari agar tidak sembarangan berselancar di media sosial. Terlebih ditulis itu mengandung unsur ghibah, adu domba, kebohongan, dan sumpah palsu.
"Jadi sekarang, menjaga lisan tidak hanya diartikan dengan lisan yang kecil bentuknya dan besar mafsadat-nya ini (lidah) tetapi salah satu yang menyamai lisan itu adalah jari-jari kita yang berselancar menulis di papan ketik yang ada di gadget kita, kemudian dibagikan di berbagai macam platform yang ada dunia maya," ungkap Gus Aab.
Menurutnya, menulis sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan menimbulkan keresahan.
"Tidak jarang kita juga ikut menyebarkan berita-berita hoaks yang menimbulkan kekacauan karena adu domba dan pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar. Ini harus kita jaga dan hindari agar puasa kita diterima dan mendapatkan balasan yang dijanjikan oleh Allah," katanya.
Editor : Hadi Widodo