Mahasiswa UMM Sabet Juara Kompetisi Internasional Desain Jembatan

"Kedua model tersebut juga memiliki studi kasus yang berbeda-beda,” kata dia.
Pada model jembatan yang kedua, anak pertama dari dua bersaudara itu menjelaskan bahwa mereka membuat jembatan campuran antara jembatan beton dan jembatan rangka.
Jangka waktu pengerjaan model jembatan juga lebih lama dibanding model sebelumnya, yaitu tujuh hari. Penggabungan kedua jembatan ini berfungsi untuk mengatasi kasus yang ada di lapangan.
"Untuk model jembatan yang kedua, ada beberapa area yang tidak bisa dilewati kendaraan. Oleh karenanya, kami membuat gabungan dua model jembatan agar bisa membuat jembatan baru yang berkelok," ungkapnya.
Ia mengaku bersyukur bisa mengalahkan sejumlah tim dari sejumlah negara dan meraih juara tiga.
Pasalnya, peserta yang ikut serta tidak tebatas dari Indonesia saja, tetapi juga beberapa negara, banyak pula universitas-universitas ternama yang turut bersaing.
"Tahun lalu saya mengikuti perlombaan yang sama, namun gagal di tengah jalan. Alhamdulillah di tahun ini bisa lebih baik daripada tahun sebelumnya. Secara pribadi, saya juga ingin ilmu-ilmu dari kompetisi ini dapat kami bawa dan realisasikan ke pembangunan infrastruktur jembatan di Indonesia," pungkasnya.
Editor : Hadi Widodo