get app
inews
Aa Read Next : Capai Rp479,3 Triliun, Lima Negara ini Miliki Nilai Investasi Jumbo di RI

Hadapi Perubahan Iklim, Indonesia Butuh Suntikan Anggaran Rp200 Triliun/Tahun

Jum'at, 13 Mei 2022 | 10:43 WIB
header img
Ilustrasi(Foto: Okezone)

JAKARTA – Indonesia membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp200-an triliun per tahun untuk bisa memenuhi target Nationally Determined Contribution (NDC) dalam mengendalikan perubahan iklim.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan Indonesia membutuhkan Indonesia berkomitmen untuk bisa mencapai net zero emission (netral karbon) pada tahun 2060 atau lebih awal.

"Tapi ini perlu pendanaan. Komitmen atau target yang tinggi tersebut ternyata memang memerlukan financing yang sangat besar. Tidak kurang dari Rp340 triliun per tahun selama 10 tahun ke depan. Itu yang kita butuhkan untuk capai NDC. Sementara kita baru bisa upayakan 29-30%nya," kata Indra, Kamis (12/5/2022).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, kebutuhan ideal anggaran pengendalian iklim (berdasarkan NDC Indonesia) pada 2020-2030 yaitu sebesar Rp343,6 triliun per tahun. Sementara rata-rata anggaran perubahan iklim pada APBN baru sekitar Rp102,56 triliun per tahun atau 29,9% dari kebutuhan anggaran ideal.

"Ada gap-nya Rp200-an triliun per tahun financing yang kita perlukan untuk bisa memenuhi target-target yang kita setting (dalam NDC) itu tadi," katanya.

Indra mengatakan investasi adalah salah satu strategi yang diandalkan untuk bisa meraih pendanaan tersebut. Sayangnya, Kementerian Investasi/BKPM tidak mengukur lebih rinci investasi hijau yang masuk dan ditanamkan di Tanah Air.

"Aspek hijau tidak terkategorikan per proyek tapi kita bisa tangkap di perizinan. Kalau pelaku usaha atau bisnis usaha mencemari lingkungan, sudah pasti dicabut izinnya," katanya.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut