PEKALONGAN, iNews.id – Seriusi penurunan angka stunting, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinsosP2KB) mulai lirik calon pengantin. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran stunting di Kota Pekalongan.
Dalam menjalankan rencana tersebut, Dinsos P2KB Kota Pekalongan tak sendirian. Dinas yang sehari-hari mengurusi masalah sosial ini juga menggandeng Kantor Kementerian Agama dan Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Pekalongan. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.
Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi mengungkapkan, para calon pengantin merupakan sasaran yang perlu mendapatkan pemahaman tentang bahaya stunting. Oleh sebab itu, ia berharap, melalui kerja sama tersebut pihaknya akan dapat lebih intensif lagi dalam membekali para calon pengantin tentang upaya pencegahan stunting. Terutama, melalui metode Suspanik (Kursus Pra nikah).
Ia menjelaskan, pembekalan tersebut meliputi materi tentang perilaku yang pasangan pengantin saat memasuki 3 bulan pertama sebelum masa kehamilan (prakonsepsi), pengecekan dan pemeriksaan kesehatan dari calon pengantin baik sebelum menikah maupun sesudah menikah untuk mendeteksi adanya kekurangan gizi atau anemia.
“Kami berikan pemahaman-pemahaman mereka supaya ketika mereka sudah siap hamil dan memiliki anak, nantinya anak yang dilahirkan bisa tumbuh dengan sehat, menjadi generasi yang berkualitas dan tidak mengalami stunting,” tandasnya.
Ditegaskan pula, dalam menjalankan tupoksinya, Dinsos P2KB Kota Pekalongan berfokus pada upaya pencegahan. Menurutnya, untuk mencegah Stunting lebih dini maka diperlukan langkah dari hulu dengan melakukan pendampingan para calon pengantin.
Editor : Ribut Achwandi