''Kami dari Pemprov juga siap diajak berkolaborasi. Misalnya dalam penanganan mangrove untuk menyelamatkan lingkungan. Untuk bibit misalnya tidak usah khawatir, kita siapkan berapapun kalau anak anak muda Pekalongan minta bibit,'' katanya.
Widi menjelaskan, banyak inisiatif kolaborasi yang bisa dilakukan anak-anak muda untuk menyelamatkan daerahnya dari ancaman perubahan iklim. Misalnya tersambung dengan pelaku usaha karena mereka juga banyak yang peduli dalam gerakan penyelamatan lingkungan.
Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M Syarif mengungkapkan apresiasinya terhadap pertemuan antara generasi muda dan perwakilan pemerintah. Dialog antara perwakilan Pemerintah Kota Pekalongan dan provinsi Jawa Tengah dengan peserta Kobar Pekalongan, kata dia, merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menunjukkan adanya upaya pembuat kebijakan melibatkan anak muda dalam menghadapi krisis iklim.
'' Semoga kelak kebijakan tentang iklim yang dibuat pemerintah setempat juga memperhatikan suara-suara anak muda di lapangan,'' tegasnya.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait