4. Emprit Neba
Emprit Neba, adalah strategi perang dengan membentuk formasi seperti burung gelatik dalam jumlah banyak yang bersama-sama turun dari udara atau datang ke sawah untuk mencari makanan padi.
Perang ini biasanya dilakukan oleh Senapati Agung atau sepasukan prajurit yang sudah putus asa karena sudah terjepit namun pantang menyerah.
5. Cakra Byuha
Cakra Byuha menjadi strategi kelima perang dengan formasi pengepungan. Formasi perang ini dapat digunakan untuk masuk ke tengah-tengah medan peperangan yang sudah terkejut dahulu terjadi.
Cakra Byuha dapat menghadap ke segala arah sesuai keadaan yang berkembang di medan perang yang sengit atau mengarah pada perang brubuh.
Gedhong Minep, strategi keenam yang dijalankan Majapahit saat perang. Strategi ini dilancarkan guna menjebak musuh yang berjumlah lebih sedikit, dengan cara memancing pasukan lawan untuk masuk ke dalam gelar.
Sesudah masuk di tengah pasukan lawan akan dikurung dan dihancurkan. Strategi ini tidak efektif ketika jumlah pasukan seimbang atau lebih banyak, karena kepungannya lambat laun akan jebol. Panglima dari strategi Gedhong Minep berada di dalam lingkaran yang tertutup rapat. Senapati berada di tengah, dikelilingi bawahan dan prajurit.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait