Gelombang Panas di Eropa, 1.000 Kematian Dilaporkan di Spanyol dan Portugal

Hadi Widodo
Negara-negara Eropa Selatan  berjuang untuk mengendalikan kebakaran hutan besar yang telah berdampak terhadap ratusan kematian (Foto: Okezone)

SPANYOL - Negara-negara Eropa Selatan termasuk Spanyol, Yunani, dan Prancis terus berjuang untuk mengendalikan kebakaran hutan besar yang telah berdampak terhadap ratusan kematian akibat kenaikan suhu yang menurut para ilmuwan konsisten dengan perubahan iklim.

Di Spanyol, helikopter menyiramkan air ke api karena panas di atas 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit) dan seringkali medan pegunungan membuat pekerjaan lebih sulit bagi petugas pemadam kebakaran.

Penduduk yang terkejut menyaksikan kepulan asap tebal membubung di atas lembah Jerte barat tengah mengatakan panas membuat rumah mereka yang sebelumnya hijau dan sejuk lebih seperti semi-kering selatan Spanyol.

"Perubahan iklim mempengaruhi semua orang," kata penduduk Miguel Angel Tamayo.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Juni lalu di jurnal ‘Environmental Research: Climate’ menyimpulkan bahwa sangat mungkin bahwa perubahan iklim memperburuk gelombang panas.

Setidaknya 1.000 kematian telah dikaitkan dengan gelombang panas di Portugal dan Spanyol sejauh ini. Suhu di Spanyol telah mencapai setinggi 45,7 derajat Celcius (114 derajat Fahrenheit) selama gelombang panas selama hampir seminggu.

Gelombang panas diperkirakan akan berakhir di Spanyol pada Senin (18/7/2022) waktu setempat. Tetapi petugas pemadam kebakaran masih menangani kebakaran hutan di wilayah utara termasuk Pumarejo de Tera dekat Zamora.

Badan cuaca Spanyol mengeluarkan peringatan suhu pada Minggu (17/7/2022) , dengan perkiraan suhu tertinggi 42 derajat Celcius (108 derajat Fahrenheit) di Aragon, Navarra dan La Rioja, di utara. Gelombang panas diperkirakan akan berakhir pada Senin (18/7/2022), tetapi memperingatkan suhu akan tetap "sangat tinggi."

Kebakaran berkobar di beberapa wilayah lain termasuk Castille dan Leon di Spanyol tengah dan Galicia di utara pada Minggu sore (17/7/2022). Di provinsi Malaga di Spanyol selatan, kebakaran hutan berkobar hingga malam, mempengaruhi penduduk lokal di dekat Mijas, sebuah kota yang populer dengan turis Eropa utara.

Pensiunan Inggris William dan Ellen McCurdy melarikan diri untuk keselamatan dengan pengungsi lainnya di pusat olahraga lokal dari rumah mereka pada Sabtu (16/7/2022) ketika api mendekat.

"Itu sangat cepat .... Saya tidak menganggapnya terlalu serius. Saya pikir mereka mengendalikannya dan saya cukup terkejut ketika tampaknya bergerak ke arah kami," terang William, 68, kepada Reuters.

"Kami hanya mengambil beberapa barang penting dan hanya berlari dan pada tahap itu semua orang di sepanjang jalan sedang bergerak," ujar Ellen.

Editor : Hadi Widodo

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network