Suaranya tampak bergemuruh bagaikan air bah, sehingga Belanda kewalahan dan mereka pun mundur. Tidak lama kemudian, pihak sekutu mengirim pesawat bomber Hercules. Akan tetapi pesawat itu tiba-tiba meledak di udara.
Beberapa pesawat sekutu berturut-turut datang lagi dengan maksud menjatuhkan bom-bom untuk menghancurkan Kota Surabaya. Tetapi sekali lagi, pesawat-pesawat itu mengalami nasib yang sama, meledak di udara sebelum beraksi.
Sesepuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Jaelani Imam menuturkan, salah satu alasan Kiai Hasyim menunjuk Kiai Abbas sebagai komandan perang 10 November adalah, karena musuh memiliki kemampuan yang di luar nalar manusia.
Kiai Jelan menambahkan, Jendral Malabby, bukan sekadar sosok seorang jendral yang ahli berperang, tapi juga memiliki ilmu hitam yang sangat tinggi. Bahkan, sebelum peristiwa 10 November terjadi, Jendral Mallaby menunjukkan kesaktiannya di depan umum.
“Jendral Mallaby ditembak menggunakan Bren, namun tidak apa-apa,” kata Kiai Jelan dikutip dari buntetpesantren.id, Rabu (10/11/2021).
Mendapatkan informasi tersebut, akhirnya Kiai Hasyim Asya'ri menyerahkan masalah tersebut kepada Kiai Abbas. Selain, Kiai Hasyim juga memiliki pertimbangan lainnya, kenapa menunjuk Kiai Abbas sebagai pemimpin perang 10 November.
“Kata Kiai Hasyim, kalau urusan yang begini, biar Kiai Abbas yang nangani,” ujar Kiai Jelan.
Editor : KastolaniMarzuki
Artikel Terkait