WIRADESA, iNewspantura.id – Semangat untuk mengungkit potensi lokal melalui gerakan budaya kini mulai bergeliat di sejumlah daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Pekalongan, khususnya di Desa Kauman, Kecamatan Wiradesa.
Lewat gelaran Festival Budaya Djayengrono, warga Desa Kauman, Wiradesa, tampak antusias menyambut kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Desa setempat. Lebih-lebih, dengan keikutsertaan anak-anak muda Desa Kauman yang menjadi penggerak sekaligus panitia event tersebut.
Kepala Desa Kauman, Asy’ari Abdullah, dalam kesempatan pembukaan rangkaian kegiatan Festival Budaya Djayengrono menyatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk melestarikan budaya lokal, sekaligus menggugah kembali kesadaran masyarakat tentang pentingnya sejarah desa. Keduanya, merupakan bagian yang tak terpisah satu sama lain.
Menurutnya, melalui sejarah, masyarakat bisa mengambil banyak pelajaran penting tentang bagaimana perjalanan Desa Kauman dari awal berdiri hingga sekarang. Selain itu, masyarakat juga akan mengetahui dan memahami karakter yang dimiliki Desa Kauman. Dengan cara itu pula, perencanaan pembangunan yang akan diterapkan bagi pengembangan Desa Kauman dapat dilakukan sesuai dengan karakter yang dihadirkan lewat nilai-nilai historis tersebut.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap bisa mengungkit potensi yang dimiliki Desa Kauman. Selain itu, diharapkan pula dapat menjadi pengungkit ekonomi Desa Kauman sehingga dapat berkontribusi bagi pengembangan ekonomi nasional di kemudian hari,” ungkapnya.
Seperti diketahui, nama Djayengrono merupakan nama tokoh sentral bagi Desa Kauman. Menurut Kepala Desa Kauman, Djayengrono merupakan tokoh cikal bakal kemunculan Desa Kauman. “Beliau dulu adalah bupati pertama di Wiroto. Dulu, Wiradesa itu merupakan kawasan pemerintahan tersendiri, bukan menjadi bagian dari Kabupaten Pekalongan. Namanya, Kabupaten Wiroto. Nah, beliaulah, Raden Djayengrono ini, bupati pertamanya,” tutur Asy’ari.
Namun, seiring perkembangan zaman, Kadipaten Wiroto lantas dibubarkan karena dianggap sebagai ancaman bagi Pemerintah Hindia Belanda. Terlebih, ketokohan Djayengrono yang memiliki pengaruh besar di masyarakat.
“Beliau itu kalau diturut ke atas masih memiliki hubungan dengan Syekh Jumadil Kubro. Dengan begitu, beliau merupakan tokoh sentral yang sangat besar pengaruhnya. Apalagi, beliau juga menurunkan para ulama dan wali yang ada di kawasan Pesisir Utara Jawa ini. Tapi, untuk bisa mengetahui lebih lanjut, di kegiatan ini ada acara Sarasehan Budaya yang berusaha menelisik sejarah Desa Kauman dan ketokohan beliau. Acaranya digelar Jumat malam (19/8/2022),” ujar Kepala Desa Kauman.
Sebagai informasi, perhelatan Festival Budaya Djayengrono ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan 19-21 Agustus mendatang. Beberapa kegiatan yang menjadi pengisi Festival ini di antaranya napak tilas Djayengrono, pentas seni, festival kuliner tradisional, sunatan massal, dan berbagai kegiatan lainnya.
Editor : Ribut Achwandi
Artikel Terkait