Sementara itu, perwakilan BLKK Nanang Sulaeman, S.E., M. AP menjelaskan bahwa industri kopi telah berkembag sedemikian pesat di Pekalongan. Bisnis kedai dan kafe kopi menjamur. Namun hal ini belum diimbangi ketersediaan tenaga barista lokal yang profesional dan medukung penuh adanya pelatihan ini.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan bekal dasar menjadi barista. Diharapkan mampu memperluas kesempatan dan perluasan kerja,” kata Nanang.
Dengan pelatihan intensif selama lebih dari 2 Minggu terebut lebih diperbanyak praktik, peserta bisa menguasai dasar-dasar pengetahuan tentang kopi seperti sejarah, jenis kopi dan peluang usahanya. Juga dibekali tekjnik-teknik menyedu kopi mulai cupping, manual brew, espresso based, cappuccino serta latte art.
Nanang juga menegaskan, saat ini BLKKnya telah bekerjasama dengan Balai Besar Vokasi dan Produktivitas (BBVP) Semarang, petani kopi hingga pembisnis kopi lokal asli Pekalongan seperti PT Lumbung Kopi Nusantara, hal ini untuk meningkatkan jaringan dan peluang bisnis hingga pasar tenaga kerja yang membutuhkan kompetensi profesi barista.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait