JAKARTA, iNewsPantura.id - Taukah Anda, jika terdapat sejumlah peristiwa penting terjadi pada 10 September yang tercatat dalam sejarah dan akan terus dikenang.
Berikut beberapa peristiwa yang dirangkum Okezone:
1. Berdirinya TNI AL
Pada 10 September 1945, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berdiri. Awal mula dibentuk, TNI AL bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut. BKR Laut dibentuk tak lama setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Saat itu, BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) dan Kaigun pada masa pendudukan Jepang.
2. Menlu Swedia Tewas Ditusuk
Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Ylva Anna Maria Lindh meninggal dunia setelah ditusuk saat berbelanja di sebuah toko daerah Stockholm pada 10 September 2003. Anna tewas dengan luka tikam di bagian dada, perut dan lengan.
Anna Lindh diduga dibunuh oleh 'orang gila' dengan cara ditikam pada siang hari di pusat perbelanjaan daerah Stockholm. Namun, pembunuhan tersebut dinilai janggal karena sejumlah pengawal Anna menghilang saat penusukan.
3. Guinea-Bissau Merdeka dari Portugis
Republik Guinea-Bissau resmi merdeka dari Portugis pada 10 September 1974. Pengumuman kemerdekaan Republik Guinea-Bissau sebenarnya sudah sejak 24 September 1973. Namun, kemerdekaannya itu baru diakui pada 10 September 1974.
Guinea-Bissau sendiri merupakan negara yang berada di Afrika Barat. Negara ini berbatasan dengan Senegal Utara dan Guinea Selatan dan Timur. Sejak meraih kemerdekaannya, Guinea-Bisseau tercatat pernah mengalami ketidakstabilan politik pasca-merdeka.
Swiss yang dikenal sebagai negara netral resmi bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 10 September 2002. Swiss menjadi anggota PBB ke-190 melalui Majelis Umum PPB.
Swiss sendiri menganut konsep bernegara non-intervensionis yang artinya tidak mencampuri urusan negara lainnya. Swiss juga negara yang tidak memihak pada kubu manapun dalam konteks hubungan internasional.
5. HOS Tjokroaminoto Ubah Sarekat Dagang Islam Jadi Syarikat Islam
Pada 10 September 1912, HOS Tjokroaminoto mengahadap Notaris B. Ter Kuile di Solo untuk membuat Sarikat Islam sebagai Badan Hukum dan Anggaran Dasar SI yang baru sesuai dengan keadaan politik dan sosial pada saat itu.
Kemudian, Pemerintah Belanda mensahkan dan mengakui Sarikat Islam tersebut pada 14 September 1912. Tjokroaminoto mengubah yuridiksi SI yang semula hanya mencakupi permasalahan ekonomi dan sosial bertambah ke arah politik dan Agama.
Sarikat Islam berkembang pesat dari segi politik dan sosial menjadi organisasi pergerakan yang telah beberapa kali berganti nama. Sarikat Dagang Islam sendiri diketahui merupakan organisasi pertama di Indonesia yang dibentuk oleh Haji Samanhudi dan kawan-kawan.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait