5 Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Berubah Nasib, Ada yang Jadi Begal

Ariq Hibatulloh
5 Pemain timnas Indonesia yang berubah nasibnya usai gantung sepatuada yang jadi pebisnis, tukang ojek, saatpam bahkan Tukang Begal. Foto: Kolase iNewsPantura.id

JAKARTA, iNewsPantura.id - Menjadi pemain Timnas Indonesia adalah kebanggaan karena bisa membawa nama bangsa di cabang olahraga yang penggemarnya di Indonesia banyak sekali dan sangat militan.

Tak sedikit yang kemudian jadi bintang iklan dan dielu-elukan dimana mana. Usai gantung sepatu nasib membawa mereka ke kehidupan yang tak diduga oleh para penggemarnya. Ada yang jadi pebisnis, satpam bahkan ada yang jadi begal!

Berikut lima mantan pemain Timnas Indonesia yang berubah nasibnya dan mengagetkan banyak orang.

1. Wahyu Wijiastanto

Wahyu Wijianstanto. Eks bek Timnas Indonesia ini banting setir setelah pesiun pada 2015. Pria berumur 35 tahun itu menjadi peternak burung dan ikan lele di kampungnya, Karanganyar.

Wahyu banyak menghabiskan masa mudanya di Persis Solo, sebelum pindah ke Persiba Bantul. Kemudian, Wahyu juga pernah main bersama Semen Padang dan akhirnya penisun pada 2015. Kini, Wahyu fokus pada bisnisnya.

2. Irvin Museng

Selanjutnya, ada Irvin Museng yang sempat mencuri perhatian pada 2005 silam di Donone Nations Cup U-12. Dia membantu Timnas Indonesia menjadi juara empat turnamen tersebut. Dia bahkan menjadi top skor dengan torehan 10 gol.

Irvin pernah main untuk PSM Makassar dan Pro Duta FC. Akan tetapi, cedera membuatnya pensiun dini pada 2013 silam. Kini, Irvin diketahui menjadi pebisnis.


3. Anang Ma’Ruf
Anang Ma'ruf adalah salah satu pemain legenda Timnas yang terkenal. Dia juga pernah membela klub-klub besar Indonesia, seperti Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya. Dia pun menjadi langganan Timnas Indonesia pada era 1995-2000.

Setelah gantung sepatu pada 2013 silam, Ma’Ruf menjadi pelatih SSB dan berinvestasi pada sebuah usaha di Bali. Sayang investasi itu berujung kegagalan karena tabungan selama bermain sepakbola pun ludes.

Akhirnya, Ma’Ruf memilih untuk berkarier sebagai ojek online pada 2015. Itu dilakukannya sambil menjadi pelatih SSB seperti sebelumnya.

Namun, kabar terakhir menyebutkan ia mendapat perhatian Pemerintah kota Surabaya untuk menjadi staf di bidang olahraga dan prestasi Dispora Surabaya. Ia bertugas mengawasi aset olahraga Pemkot Surabaya, termasuk Stadion Gelora 10 November yang dulu sangat akrab dengannya ketika menjadi pemain Persebaya.

 

4. Fachri Firmansyah
Fachri Firmansyah sempat membela lambang garuda di dada. Akan tetapi, cedera membuatnya harus mengubur mimpi untuk menjadi pesepakbola. Lutut Fachri mengalami cedera ligamen saat membela Timnas Indonesia di Piala Cotif Spanyol pada 2014 silam.

Setelah dua tahun menjalani operasi, Fachri kembali ke kampung halamannya di Surabaya. Demi memenuhi kebutuhan hidup, Fachri terpaksa bekerja menjadi security di sebuah perusahaan swasta. Bahkan, ia pernah dikabarkan menjadi kuli panggul di pasar.


5. Dedek Hendri
Selanjutnya, ada Dedek Hendri. Pernah menjadi kiper Timnas Indonesia U-18, Dedek justru terjerumus ke lembah hitam pada 2008.

Dedek mundur dari Timnas Indonesia U-18 pada 2008 usai mendapatkan kabar orang tuanya bercerai. Dia pun pulang ke kampung halamannya, Pekanbaru, Riau. Menurut pengakua Dedek, perceraian orang tua membuatnya mengenal narkoba dan dunia begal. Pada 2016, Dedek pun ditangkap karena melakukan aksi begal bersejata api.

"Saya berhenti dari timnas pada 2008. Alasan saya berhenti dari timnas karena mendapat kabar kalau orang tua saya bercerai. Saya frustrasi karena ibu saya berpisah. Di sanalah, saya mulai mengenal dunia narkoba dan begal," ucap Dedek .

 

Editor : Muhammad Burhan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network