JAKARTA, iNewsPantura.id - Investor merespons negatif kabar penghentian sementara Liga 1, akibatnya harga saham emiten pemilik klub sepak bola Bali United PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) dan emiten pemegang hak siar BRI Liga 1 2022/2023 PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) rontok di awal perdagangan, Senin (10/3/2022).
Hal tersebut dampak dari meninggalnya suporter pada tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.49 WIB, harga saham BOLA anjlok hingga 6,29% atawa mendekati batas auto rejection bawah (ARB) ke Rp298/saham. Nilai transaksi sebesar Rp812,03 juta dan volume perdagangan 2,73 juta saham.
Ini membuat kinerja sepekan saham BOLA turun 4,49% dan dalam sebulan merosot 19,46%. Sejak awal tahun (YtD), saham BOLA juga anjlok tajam 51,15%.
Sementara, harga saham SCMA turun 1,94% ke Rp202/saham dengan nilai transaksi Rp4,33 miliar dan volume perdagangan 21,47 juta.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait