PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Sebanyak 44 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur, dan ratusan korban luka-luka bergelimpangan di area parkir Rumah Sakit setempat, berdasarkan update terkini. Para korban tewas diduga tertimpa material bangunan yang roboh akibat guncangan gempa bumi Magnitudo 5,6 (M5,6), Senin (21/11/202) sekitar pukul 13.21 WIB.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Suherman mengatakan, saat ini jasad para korban sudah berada RSUD Sayang Cianjur.
Sementara itu, ratusan warga lainnya selamat meski mengalami luka-luka. Korban luka-luka tersebar untuk dirawat di 4 RS di Cianjur.
"Sudah ada 44 korban gempa meninggal dunia," ungkap AKBP Doni Suherman kepada iNewsCianjur.id.
Suasana seusai gempa menunjukan kengerian akibat bencana ini. Foto-foto dan video kerusakan bangunan pun tersebar di media sosial.
Beberapa warga yang selamat terlihat terkapar dan bergelimpangan di area parkirr rumah sakit. Mereka merintik kesakitan sambil memeluk anak mereka. Anak-anak kecil pun terdengar menangis ketakutan.
Warga Cianjur yang selamat ini tidak tahu harus pergi kemana lagi setelah gempa merobohkan rumah mereka. Para korban selamat mencemaskan soal dimana mereka harus tinggal dan berlindung.
Menurut Kapolres, personel kini dikerahkan untuk melakukan penanganan dan pengamanan korban gempa. Termasuk menyiapkan tenda darurat untuk tempat perawatan tanggap darurat bagi para korban selamat.
"Penanganan korban terus dilakukan. Area parkir ini akan dijadikan tempat perawatan darurat," ujarnya.
Warga terus berdatangan ke RS mengantarkan korban gempa yang luka dan meninggal. Fokus penanganan saat ini oleh tim gabungan adalah evakuasi korban gempa juga membuka jalur yang terputus agar akses evakuasi bisa lancar.
Lantaran banyaknya jumlah korban yang berdatangan ke rumah sakit, Kapolres pun meminta tambahan tenaga medis.
"Karena jumlah korban luka cukup banyak dan terus berdatangan, RS-RS di Cianjur perlu banyak tambahan tenaga medis. Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya juga TNI dari Kodam Siliwangi dan Kodam Jaya untuk bantuan personel termasuk tenaga medis," ungkapnya.
Diketahui, gempa bumi 5,6 Magnitudo tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jabar. Gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri.
Selain itu, gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang.
Selain jalur penghubung Cugenang-Cipanas tertutup akibat longsor, jembatan Cibeureum yang menghubungkan wilayah Cugenang dan Pacet juga putus akibat gempa.
Arus lalu lintas yang biasa melalui Puncak untuk sementara dialihkan ke arah Jonggol dan melalui Sukabumi-Bogor.
Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait