Pawai ogoh-ogoh biasanya dilakukan satu hari sebelum perayaan Nyepi. Pada momen ini, wisatawan di Bali bisa menyaksikan parade ogoh-ogoh dalam berbagai bentuk dan ukuran. Namun, tahukah Anda bahwa pawai ogoh-ogoh saat perayaan Nyepi ternyata punya berbagai fakta yang menarik dikutip dari Kintamani.id :
1. Asal nama ogoh-ogoh
Ogoh-ogoh sudah Anda ketahui sebagai representasi dari Bhuta Kala. Namun, kenapa patung ini disebut dengan nama ogoh-ogoh? Tak lain adalah karena parade yang dilakukan dengan cara menggoyang-goyangkan patung tersebut. Gerakan goyangan ogoh-ogoh, sekilas mirip seperti ondel-ondel di Jakarta.
Gerakan goyangan inilah yang menjadi cikal-bakal penamaan ogoh-ogoh. Dalam bahasa Bali, gerakan digoyang-goyang disebut dengan ogah-ogah. Karena itu, masyarakat Bali kemudian menyebut patung yang digoyang-goyang saat perayaan Nyepi ini dengan nama ogoh-ogoh.
2. Ogoh-Ogoh adalah simbol Bhuta Kala
Pawai Ogoh-Ogoh saat perayaan Nyepi kerap menampilkan patung raksasa yang punya tampilan mengerikan. Hal ini sangat lumrah, mengingat patung-patung tersebut merupakan representasi dari Bhuta Kala. Kalau Anda tidak tahu apa itu Bhuta Kala, mereka merupakan sosok jahat dalam kepercayaan Agama Hindu.
Pawai ogoh-ogoh menjadi penting sebelum merayakan Nyepi di Bali karena bertujuan untuk menghilangkan unsur negatif Bhuta Kala. Apalagi, keberadaan Bhuta Kala bisa saja menganggu umat Hindu dalam merayakan Nyepi. Oleh karena itu, dilakukanlah pawai ogoh saat perayaan Nyepi berkeliling kota ataupun desa.
Setelah sampai di tujuan akhir, ogoh-ogoh tersebut tak boleh dibiarkan teronggok begitu saja. Para peserta pawai ogoh-ogoh akan melakukan pembakaran. Hal ini merupakan representasi upaya menghilangkan unsur Bhuta Kala yang dapat menganggu ketentraman dan ketenangan manusia.
3. Waktu Pawai Ogoh-Ogoh tidak sembarangan
Anda sudah mengetahui bahwa pawai ogoh-ogoh dilakukan sehari sebelum hari Raya Nyepi. Namun, pernahkah Anda mendapati pawai ini dilakukan siang atau pagi hari? Jawabannya, tidak pernah. Anda perlu tahu bahwa waktu pawai ogoh-ogoh ternyata tidak boleh sembarangan. Pawai hanya bisa dilakukan saat petang hari atau sandikala, sekitar pukul 18.00 sampai 19.00.
Waktu ini begitu spesial karena dianggap sebagai momen yang angker. Pada tenggat waktu inilah, para Bhuta Kala atau makhluk menyeramkan dipercaya umat Hindu tengah berkeliaran.
4. Proses pembuatan ogoh-ogoh yang sulit
Pawai ogoh-ogoh saat perayaan Nyepi memang diakhiri dengan pembakaran. Namun, bukan berarti patung-patung ogoh-ogoh itu dibuat dengan seenak hati. Sebagai gantinya, pawai ogoh-ogoh kini didesain dengan begitu spektakuler. Bahkan, proses pembuatannya bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itu, tak heran kalau pawai ogoh-ogoh jadi aktivitas yang begitu menarik bagi para wisatawan.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait