Batang - inews.pantura.id
Hari Santri tahun ini disambut meriah di Kabupaten Batang. Lebih dari seribu santri, pelajar, dan warga Rifaiyah berkumpul untuk memeriahkan peringatan ini. Mereka menggelar kirab bendera Merah Putih, berkeliling Kecamatan Limpung, mengibarkan semangat persatuan dan kebersamaan.
Dalam momen penuh makna ini, semangat santri untuk turut andil dalam pembangunan negara terasa sangat kuat. Pimpinan Daerah Amri Batang Riska Alif Utama menekankan, pentingnya peran santri di era modern.
“Tentunya kita dari warga Rifaiyah, ingin menyuarakan bahwa sebagai santri, kita harus tetap mengikuti perkembangan yang ada di Indonesia. Baik itu di bidang pendidikan, ekonomi, maupun politik,” katanya saat ditemui di MTs Al Islam Limpung, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Selasa (22/10/2024).
Rifaiyah di Kabupaten Batang sendiri memiliki sekitar 50 ribu anggota. Harapan besar disematkan pada mereka, terutama agar para santri bisa berperan tidak hanya dalam pembangunan daerah, tetapi juga menjadi pemimpin masa depan di kancah nasional maupun internasional.
Riska menambahkan bahwa, peran santri sangat vital dalam mengawal nilai-nilai Islam agar tetap relevan dalam politik dan pembangunan. Sebagai anak muda, kita melihat politik dan pembangunan itu sangat penting. Jika tidak dikawal oleh para santri, mungkin nantinya bisa menyimpang dari ajaran-ajaran atau ruh Islam.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Syuro PD Rifaiyah Batang Nur Rosihin menjelaskan, bahwa kirab dimulai dari komplek MTs Al Islam Limpung dan berakhir di Alun-Alun Kecamatan Limpung.
“Tahun ini, ada semangat kebersamaan untuk mewarnai pemerintah baru, agar berjalan dengan baik. Terutama dalam hal pendidikan, yang membutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah,” jelasnya.
Menurut Nur Rosihin, pendidikan yang baik akan memberikan generasi muda wawasan yang luas dan prinsip yang kokoh, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh dampak negatif yang kerap muncul di media sosial.
“Dengan pendidikan yang baik, para pelajar tidak akan mudah terbawa arus negatif, seperti tawuran yang sering terjadi di Kabupaten Batang,” tandasnya.
Kemeriahan Hari Santri ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum bagi para santri untuk menegaskan peran penting mereka dalam membangun bangsa, menjaga nilai-nilai Islam, serta menjadi pelopor perubahan yang positif bagi Indonesia.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait