Pekalongan, inewsPantura.id
Selasa , 5/11/2024
Pemerintah Kota Pekalongan saat ini tengah berupaya menangani kawasan kumuh di Kampung Bugisan, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Di kawasan kumuh tersebut akan segera disulap menjadi kawasan yang menawan dan tertata. Penataan kawasan ini merupakan bentuk kolaborasi beberapa pihak, salah satunya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan. Dalam hal ini, DPUPR membantu penyediaan infrastruktur yang memadai di kawasan tersebut.
Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto mengungkapkan bahwa, tahun 2024 ini, DPUPR Kota Pekalongan berkolaborasi dengan beberapa pihak, terutama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan untuk program pengentasan kawasan kumuh di Kampung Bugisan. Dimana, DPUPR Kota Pekalongan melaksanakan beberapa paket pekerjaan utama. Diantaranya, pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM), pembangunan 3 buah stasiun pompa, serta penyediaan fasilitas jamban keluarga.
"Dua stasiun pompa ada di dalam kawasan permukiman, dan satu buah stasiun pompa di sebelah jembatan Lodji. Untuk Rumah Pompa Bugisan I ada 2 buah pompa dengan kapasitas 150 liter per detik dan 80 liter per detik, sementara stasiun Pompa Bugisan II ada 1 buah pompa berkapasitas 150 liter per detik, dan 1 buah pompa di sebelah Jembatan Lodji kapasitasnya juga 150 liter per detik. Semoga bisa mengurangi potensi genangan di wilayah tersebut," ujar Bambang usai mendampingi Plt Walikota Pekalongan, H Salahudin meninjau progress penataan kawasan Kampung Bugisan Kota Pekalongan.
Menurutnya, pada penataan kawasan ini, selain fasilitas 168 unit pembangunan maupun pemugaran rumah warga terdampak program oleh Dinperkim, DPUPR juga membantu fasilitas 219 rumah, termasuk 168 yang dibantu Dinperkim untuk penyediaan jamban keluarganya. Dari 219 tersebut, ada yang sistem pengelolaan limbahnya individual, ada juga yang dikelola secara komunal.
"Pada tahun ini, kami membantu membangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPAL-DS) di 10 titik yang dikerjakan secara swakelola masyarakat. Mudah-mudahan kalau ini semua sudah selesai dibangun, kawasan Bugisan yang semula kumuh, ke depan lingkungannya berubah menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan pula derajat kesehatan masyarakat setempat,"terangnya.
Lanjut Bambang menambahkan, DPUPR juga membantu pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS-3R) yang ada di Kampung Bugisan. Harapannya, dengan keberadaan TPS-3R di wilayah ini, kebiasaan masyarakat yang dengan mudah membuang sampah di sepanjang Sungai Lodji maupun depan rumahnya bisa berubah mindsetnya agar sampah-sampah mereka bisa dikelola di TPS-3R tersebut.
"Harapannya, jika masyarakat sudah sadar mengelola sampahnya, maka mereka juga bisa mendapatkan nilai ekonomi dari sampah yang dihasilkannya. Hal yang lebih utama juga bisa mengurangi beban di TPA Degayu yang kondisinya saat ini sudah semakin overload. Kami harapkan, semua pekerjaan fisik di Kampung Bugisan ini pada pertengahan Desember 2024 sudah bisa selesai,"tandasnya.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait