KABUPATEN PEKALONGAN, iNews - Masih banyak desa di Kabupaten Pekalongan , Jawa Tengah yang digolonkan blankspot atau susah menangkap sinyal atau jaringan internet.
Demikian disampaikan Pengurus Kadin Kabupaten Pekalongan Komisi Teknologi Informasi Moh. Ismail Zulkarnain di sela sela Diskusi Kadin "Membangun Ekosistem Bisnis di Era Digital" di Hotel Dian Chandra Pekalongan, Hari ini (11/3).
Ismail yang juga Direktur PT Bimajaya Infinity Multibisnis (BIMs) mengatakan, internet saat ini jadi kebutuhan pokok apalagi pasca pandemi banyak kegiatan masyarakat yang harus dilaksanakan secara daring. Seperti kegiatan belajar mengajar atau bekerja. "Namun banyak daerah di Pekalongan khususnya di daerah pegunungan yang masih blankspot sehingga tak bisa tersambung dengan internet," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya kata dia, melaksanakan program pemasangan jaringan internet di desa desa blankspot. "Saat ini kami tengah melakukan pembangunan jaringan internet terutama di desa yang masih blankspot," tuturnya.
Di antaranya di Desa Gumelem dan Desa Simego Kecamatan Petungkriyono. "Kami bangun jaringan internet desa dengan menggunakan teknologi satelit / vsat yg sudah upgradeable 5G," tuturnya.
Setelah terpasang jaringan internet warga kini bisa menikmati jaringan internet. " Meski cuaca dan iklim buruk masyarakat tetap bisa menikmati internet dengan lancar, beda dengan sebelumnya. Meski kadang bisa terjangkau sinyal internet, namun saat cuaca buruk tak bisa digunakan,".
Ismail berharap dengan program internet desa itu , masyarakat khususnya di daerah terpencil bisa memanfaatkan untuk pengembangan ekonomi desa serta meningkatkan kesejahteraan warga desa. "Kami yang didukung oleh Perusahaan Telekomunikasi Multi Nasional PT. BKU berkomitmen akan terus membangun jaringan di desa-desa terpencil yang membutuhkan," tandasnya.
Di Kabupaten Pekalongan, pihaknya telah membangun jaringan internet di 13 desa yaitu Desa Gumelem dan Simego (Petungkriyono), PakusPutih (Kedungwuni), Tunjungsari (Sragi), siwalan, pait, Kaibahan, Paweden, Batursari, Dororejo, Wiradesa, Kaliombo dan Tenogo.
Editor : Muhammad Burhan
Artikel Terkait