JEPARA, iNewsPantura,id - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DJP Jawa Tengah I Nurbaeti Munawaroh menandatangi kerja sama Tax Center antara Kanwil DJP Jawa Tengah I dengan Politeknik Balekambang (Polibang) Jepara di Aula Lantai 3 Polibang akhir pekan lalu.
Selain meresmikan Tax Center Polibang Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DJP Jawa Tengah I juga memberikan kuliah umum tema APBN 2025 dan transformasi digital perpajakan di Indonesia.
Kegiatan yang dihadiri oleh 200 mahasiswa Polibang ini juga dihadiri jajaran sivitas akademika dan pengurus Pondok Pesantren Balekambang sebagai organisasi induk yang menaungi perguruan tinggi ini serta Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jepara Nurul Hidayat.
Direktur Polibang Dr Miftahudin menyampaikan pentingnya mengenal pajak dan menaati aturan perpajakan. Sebab, menurutnya menjadi warga negara yang taat pajak adalah bagian dari tuntunan agama.
“Menjadi warga negara yang taat pajak sama saja dengan menaati aturan ulil amri dalam Islam,” ungkapnya. “Mengapa demikian? Karena aturan dibuat oleh pemerintah yang sah dan wajib ditaati oleh umat.” pungkasnya.
Selain itu, menurutnya manfaat pajak yang sangat banyak dirasakan oleh masyarakat menjadi sebab utama harus menjadi seorang taat pajak.
Hal ini diamini dan dipertegas oleh Nurbaeti dalam materi kuliah umumnya. Ia menyampaikan paparannya, bahwa APBN ditopang oleh pajak secara mayoritas.
“Dari total target pendapatan APBN 2025, 82%nya atau sekitar Rp2.490,9 T dari total Rp3.005,1 T ditopang dari pajak yang kita bayarkan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bagaimana pajak dalam APBN selain berperan sebagai instrument keuangan juga sebagai shock absorber.
“Pajak melalui APBN menjadi shock absorber melalui berbagai insentif yang diberikan, artinya menjadi bantalan agar perekonomian tidak terguncang menghadapi tantangan perekonomian global,” lanjutnya.
Namun, Nurbaeti menyayangkan pada faktanya masih banyak masyarakat yang tidak sadar akan pentingnya pajak.
“Sayangnya, masih banyak ditemui yang namanya free rider, apa itu? Yaitu orang yang tidak mau ikut berkontribusi membayar pajak namun ikut menikmati fasilitas hasil dari pajak yang kita bayarkan,” ungkapnya.
Padahal menurutnya jika seluruh masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya pajak, maka pembangunan di Indonesia akan semakin unggul. Ditambah dengan fenomena bonus demografi di masa yang akan datang.
Di sesi akhir, Nurbaeti mengajak seluruh mahasiswa untuk lebih sadar pajak dengan cara lebih sadar pajak sedari dini. Sehingga nantinya ketika sudah berpenghasilan bisa menjadi wajib pajak yang baik.
Setelah sesi kuliah umum, Kakanwil menandai mulai beroperasinya Tax Center Polibang dengan memotong pita. Diharapkan dengan hadirnya Tax Center Polibang, dapat meningkatkan kesadaran pajak, khususnya bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya, sehingga dapat mewujudkan pajak yang kuat demi APBN sehat dan Indonesia sejahtera.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait