KENDAL,iNewsPantura.id – Produksi gabah dari petani di Kabupaten Kendal melebihi target nasional namun masih banyak gabah dari petani ini justru dijual ke luar daerah seperti Demak dan Grobogan.
Pemerintah Kabupaten Kendal terus berupaya agar penyerapan gabah dari petani di Kendal bisa maksimal dan tidak dijual ke luar daerah.
Meski penyerapan gabah di Kendal telah melampaui target yang ditetapkan oleh Bulog dengan angka 136 persen, tantangan utama yang dihadapi adalah penyerapan beras yang baru mencapai 2 persen. Penyerapan gabah yang sudah optimal ini masih terkendala oleh keterbatasan fasilitas penggilingan gabah dan permodalan yang ada di Kabupaten Kendal.
Sebagian besar gabah dari Kendal terpaksa dijual ke luar kota, terutama ke kabupaten-kabupaten tetangga, seperti Demak dan Grobogan, yang memiliki lebih banyak pengusaha rice mill.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengakui jika di Kendal, jumlah pengusaha rice mill sangat terbatas. Bahkan, beberapa pengusaha rice mill di Demak dan Grobogan memiliki kapasitas penggilingan yang lebih besar dibandingkan dengan yang ada di Kendal.
Beberapa pengusaha swasta juga memiliki fasilitas penggilingan yang lebih besar daripada milik Bulog, yang menjadi salah satu kendala dalam penyerapan beras di daerah ini.
"Kami terus berupaya agar kualitas gabah dari Kendal tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pengusaha rice mill lokal. Namun, kami juga berharap adanya dukungan dari sektor swasta maupun pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penggilingan yang ada," katanya saat Panen Raya Serentak di Desa Brangsong Senin 7 April 2025.
Panen raya ini diadakan di 14 provinsi dan 172 kabupaten/kota di Indonesia dan Kendal merupakan salah satunya. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani serta memastikan ketahanan pangan nasional.
"Ini adalah wujud nyata dari kerja keras petani di Kendal, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti cuaca yang tidak menentu dan dampak banjir, kami berhasil melaksanakan panen raya ini dengan optimisme," ujarnya.
Sementara Rendy Ardiansyah, Kepala Bulog Cabang Semarang, menjelaskan bahwa Bulog telah berupaya maksimal dalam menyerap gabah petani di Kendal. "Kami sudah melaksanakan panen sejak akhir Januari 2025 dan selama bulan puasa kemarin, kami all-out menyerap gabah petani di Kendal. Penyerapan gabah di Kendal telah melampaui target sebesar 130 persen dan kami akan terus berupaya untuk memaksimalkan penyerapan ini," kata Rendy.
Sebagai langkah konkret untuk mengatasi masalah penyerapan gabah, Bulog telah bekerja sama dengan Babinsa Kodim 0715 Kendal. "Setiap hari, Babinsa membantu kami untuk menyebar ke wilayah-wilayah di Kendal dan melaporkan situasi di lapangan, sehingga tim Bulog dapat bergerak cepat untuk membeli langsung dari petani. Ini menjadi langkah penting agar gabah dari Kendal tidak dijual ke luar daerah dan bisa memenuhi kebutuhan pangan di wilayah Kendal sendiri," ujar Rendy.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengungkapkan total produksi gabah di Kabupaten Kendal diperkirakan mencapai 130.000 ton.
"Saat ini, hasil panen gabah petani Kendal rata-rata mencapai 7 hingga 8 ton per hektar, meskipun pada musim kemarau dapat mencapai 8,5 hingga 9 ton per hektar," katanya.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait