BLORA, iNewsPantura.id – Penataan pedagang di Pasar Sido Makmur, Blora, Jawa Tengah tampak semrawut, dengan belasan pedagang berjualan di area parkir dan di kanan kiri jalanan pintu masuk.
Hal ini membuat area parkir dan jalan pintu masuk antara Blok C dan Blok D justru dipenuhi oleh lapak-lapak jualan.
Belasan pedagang tersebut terlihat berjejer di sepanjang area parkir dan jalan di Pasar Sido Makmur.
Meskipun di dalam area pasar telah dibagi menjadi empat blok, yakni Blok A, Blok B, Blok C, dan Blok D, namun banyak kios dan los yang dibiarkan kosong.
Banyak pedagang memilih memilih meninggalkan los dan kiosnya untuk berjualan di luar, terutama di area parkir.
Salah satu pedagang, Lastri, mengaku bahwa ia semula mendapatkan jatah los di Blok D.
Namun, setelah dua bulan berjualan di dalam, ia memilih untuk berjualan di luar karena sepinya pembeli di dalam los.
"Saya merasa merugi jika tetap jualan di dalam, jadi saya ambil jalan praktis dengan berjualan di luar agar pembeli yang lewat bisa langsung membeli," kata Lastri, Jumat 11 April 2025.
Ia menambahkan bahwa jumlah pedagang yang berjualan di luar semakin bertambah, sehingga saat malam, lahan dan jalan di area pasar penuh.
Meskipun berjualan di luar, Lastri tetap membayar biaya retribusi los di dalam Blok D sebesar Rp2.000 per hari, yang berarti Rp60.000 per bulan.
Ia berharap agar tetap diizinkan untuk berjualan di luar karena area dalam pasar sepi pembeli.
Pendapat Pihak Berwenang
Listiyo Utomo, Plt Kepala UPT Pasar Wilayah 1, yang membawahi Pasar Sido Makmur, menjelaskan bahwa pilihan para pedagang untuk berjualan di area parkir dan jalanan adalah untuk kemudahan.
"Mereka ingin praktis agar orang yang lewat tidak perlu turun dari kendaraan dan bisa langsung membeli dagangan," ungkapnya.
Listiyo menambahkan bahwa pihaknya akan kembali menertibkan area pasar seiring dengan rencana pembuatan sistem parkir satu pintu.
Dengan langkah ini, diharapkan penataan pasar dapat lebih baik dan teratur di masa mendatang.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait