BLORA, iNewsPantura.id– Kabar membanggakan datang dari Adi Latif Mashudi, seorang petani muda asal Desa Sumberrejo, Kecamatan Japah, Blora.
Ia baru saja dinyatakan sebagai Duta Petani Muda oleh Kementerian Pertanian dan berhasil melaju ke Grand Final program Young Ambassador Agriculture (YAA) 2025.
Adi terpilih sebagai salah satu dari 2 petani muda se-Indonesia setelah menyisihkan 615 peserta lainnya.
Keberhasilannya ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena ia dapat mewakili Kabupaten Blora dan Jawa Tengah di ajang bergengsi ini.
"Alhamdulillah, suatu kebanggaan kemarin bisa ikut grand final di program young Ambasador Agriculture yang di selenggarakan kementrian pertanian", ucap syukur dari Adi, Sabtu 17 Mei 2025.
Dari TKI Menjadi Petani Milenial
Sebelum terjun ke dunia pertanian, Adi bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan selama enam tahun.
Dengan penghasilan mencapai 30 juta rupiah per bulan, ia rela meninggalkan pekerjaannya yang menjanjikan untuk mengejar passion-nya sebagai petani melon.
Adi kini menerapkan metode pertanian modern dengan sistem green house di desanya, yang letaknya jauh dari keramaian kota.
Pengalaman Berharga di YAA 2025
Dalam program YAA 2025, Adi berbagi pengalamannya sebagai bagian dari Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) dari Kementerian Pertanian, di Ciawi Bogor.
"Dari 50 Grand Finalis, dipilih 26 yang menjadi duta petani muda Kementrian Pertanian, yang kemudian membawa wajah baru, untuk menginspirasi, membina dan juga meningkatkan keterlibatan anak muda dalam pertanian di Indonesia ", jelas Adi.
Ia merasa bangga dapat berkontribusi dalam mensukseskan koperasi Merah Putih, di mana salah satu tugas utamanya adalah mempromosikan pertanian berkelanjutan di kalangan generasi muda.
Adi Latif Mashudi kini tidak hanya menjadi contoh bagi petani muda lainnya, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi dan berkontribusi pada sektor pertanian Indonesia.
Semoga kiprah Adi di ajang YAA 2025 dapat membawa perubahan positif bagi dunia pertanian di tanah air.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait