Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh Stabil, Inflasi Terkendali dan Digitalisasi Terus Meluas

Wisnu Wardhana
Capacity building dan media briefing steakholder kehumasan kantor perwakilan Bank Indonesia di wilayah Propinsi Jawa Tengah. dokumen

SEMARANG, iNewsPantura.id - Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I 2025 mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,96% (yoy), melampaui angka nasional yang berada di level 4,87% (yoy). Capaian ini ditopang oleh kuatnya sektor pertanian, seiring panen raya beras pada Maret–April, serta tetap tingginya aktivitas industri pengolahan dan konsumsi rumah tangga.

Sementara itu, inflasi Jawa Tengah juga tercatat terkendali. Pada Mei 2025, Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,49% (mtm) dan inflasi tahunan sebesar 1,66% (yoy), masih dalam rentang target nasional 2,5±1%. Komoditas penyumbang deflasi tertinggi adalah bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masyarakat Jawa Tengah juga tetap berada di zona optimis, yakni sebesar 117,62, mencerminkan daya beli yang terjaga.

Untuk menjaga stabilitas harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah mengimplementasikan strategi 4K: Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif. Hingga triwulan II, telah dilakukan Operasi Pasar di seluruh 35 kabupaten/kota, digitalisasi lelang cabai, penguatan kemitraan pelaku usaha beras, hingga pelatihan peningkatan produktivitas pertanian.

Di sisi sistem pembayaran, Jawa Tengah tercatat sebagai pengguna QRIS terbesar ke-3 secara nasional, dengan 7,8 juta pengguna dan 3,9 juta merchant, di mana hampir 70% berasal dari sektor usaha mikro. Perluasan penggunaan QRIS di sektor pariwisata juga terus didorong.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Bank Indonesia Jateng akan menggelar event sport tourism “Rupiah Borobudur Playon 2025” pada 27 Juli mendatang di Candi Borobudur. Tak hanya mendukung pariwisata, event ini juga mendorong inklusi keuangan dan promosi pembayaran digital.

Selain itu, Bank Indonesia Jateng turut menyelenggarakan Jasirah Race 2025, kompetisi wisata berbasis kereta api yang melibatkan kolaborasi lintas sektor—mulai dari pemerintah daerah, PT KAI, pelaku UMKM, hingga penyedia jasa perjalanan. Kegiatan ini dirancang untuk mendongkrak kunjungan wisata, memperluas penggunaan QRIS, serta meningkatkan perekonomian daerah.

Di bidang investasi, Bank Indonesia Jateng kembali menggelar Investment Challenge (IC) ke-8 dengan mekanisme Call for Investment. Proyek-proyek investasi strategis dikurasi dari 35 kabupaten/kota melalui forum KERIS Jateng, dengan fokus pada sektor energi terbarukan, kesehatan, dan industri makanan dan minuman.

Komitmen mendorong ekonomi inklusif juga ditunjukkan melalui pengembangan ekonomi syariah. Pada 22–24 Juli mendatang, akan digelar Festival Santri 2025 di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang. Kegiatan ini merupakan bagian dari road to Festival Jateng Syariah (FAJAR) 2025, serta rangkaian menuju FeSyar Jawa dan ISEF nasional. Acara akan diisi pameran produk pesantren, Olimpiade Antar Pesantren (OASE), talkshow, dan pentas seni religi.

Bank Indonesia terus berkomitmen menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang inklusif dan berkelanjutan melalui penguatan sektor riil, stabilitas harga, digitalisasi sistem pembayaran, serta kemitraan aktif dengan seluruh pemangku kepentingan.

Editor : Eddie Prayitno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network