DEPOK, iNewsPantura.id – Suasana tegang menyelimuti kawasan Jalan Tole Iskandar, Cilodong, Depok, Minggu (27/7/2025). Massa dari Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan pendukung Habib Bahar bin Smith nyaris terlibat bentrokan saat acara pelantikan pengurus PWI-LS se-Jabodetabek di Markas Soneta Record milik Rhoma Irama.
Sekitar 1.000 anggota PWI-LS hadir mengikuti prosesi pelantikan yang digelar sejak pagi. Namun suasana berubah panas saat Habib Bahar datang bersama puluhan pendukungnya. Ia menolak keras keberadaan PWI-LS dan memaksa masuk ke lokasi acara.
“Mau pengajian silakan. Tapi jangan ada pelantikan. PWI-LS selama ini mengadu domba umat, pengajian dibubarin,” tegas Habib Bahar di hadapan petugas keamanan dan massa PWI-LS.
Ia bahkan sempat menyampaikan ancaman terselubung, “Kalau dites ayo. Mau main-main, ana ajarin cara main.”
Polisi dan TNI Berjibaku Redam Situasi
Kehadiran aparat gabungan dari Polres dan Kodim Depok menjadi kunci utama meredam situasi. Ratusan personel telah disiagakan sejak pagi menyusul potensi gesekan yang bisa saja meletus kapan saja.
Kapolres Depok Kombes Abdul Waras dan Dandim Kolonel Inf. Iman Widhiarto turun langsung mengamankan area sekitar Markas Soneta. Mereka berjibaku menahan massa PWI-LS yang sudah terlihat memegang batang bambu, kayu, bahkan beberapa senjata tajam seperti golok.
Sementara itu, upaya Habib Bahar untuk memasuki lokasi pelantikan berhasil dihalau. Kapolres kemudian menggiring Habib Bahar menjauh dari lokasi dan membawanya menuju Polres Depok guna meredakan ketegangan.
Pelantikan Tetap Berjalan, Bentrokan Berhasil Dicegah
Meski dalam kondisi yang sangat tegang, prosesi pelantikan pengurus PWI-LS se-Jabodetabek tetap berlangsung hingga selesai. Rhoma Irama sebagai tuan rumah turut mengawasi jalannya acara dari dalam markas Soneta Record.
Pantauan iNews, bentrokan skala besar seperti yang sempat terjadi di Pemalang berhasil dicegah. Namun ketegangan yang sempat menyelimuti Depok menjadi alarm serius bagi pihak keamanan akan potensi konflik antarormas yang sewaktu-waktu bisa meledak.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait