Sholawat burdah merupakan syair, kasidah, atau puisi dalam bahasa Arab yang berisi pujian dan doa yang dipanjatkan untuk Nabi Muhammad SAW, yang memiliki berbagai keutamaan jika kita istiqamah membacanya.
Dikutip dari Kajian Habib Muhammad Fauzi bin Ahmad bin Ismail bin Yahya, telah berkata Abah Guru (KH. Zaini bin Abdul Ghani) Sekumpul :
"Bahwasannya apabila di kampung itu ada yang membaca Shalawat burdah cukup seminggu sekali, maka satu kampung terpelihara dari kebakaran dan musibah lainnya".
"Dan apabila di dalam rumah kita Istiqamah membaca shalawat Burdah cukup seminggu sekali, insyaallah rumah itu dipeliharakan Allah dan orang yang ada di dalamnya diberikan hati yang tenang".
"Apabila ada anak kecil di dalam rumah itu, kalau kita Istiqamahkan baca shalawat Burdah cukup seminggu sekali, maka anak itu cepat pintar dan diberikan Dzurriyat yang Shaleh dan Shalehah".
"Apabila kita membaca sholawat burdah, sediakan air dan airnya kita minum,maka airnya itu obat segala penyakit." "Membaca shalawat burdahnya bisa dilakukan dengan berjama'ah atau sendirian".
"Sebelum membaca shalawat burdah, baca tawasshul kepada para auliya Allah wabil khusus kepada shahibul burdah yaitu Abi Abdillah Imam Al-Bushiriy."
Perlu diketahui, Sholawat burdah ini terdiri dari 160 bait dan dibagi menjadi 10 pasal. Empat bait pertama dan satu tambahan syair lainnya sering diamalkan dan disyairkan oleh para pecinta sholawat.
Mengutip buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat oleh M. Syukron Maksum, sholawat ini ditulis oleh Imam Muhammad bin Sa‘id Al Busyiri, seorang penyair dari Mesir, pada tahun 658 - 666 H/1260-1268 M. Ia menulis syair tersebut atas perintah Rasulullah yang datang ke mimpinya saat ia tengah menderita penyakit faalij (setengah lumpuh).
Sebelumnya, ia sudah mendatangi semua dokter di Mesir, tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh. Suatu malam, ia bermimpi bertemu Nabi Muhammad dan mendapat perintah untuk menyusun syair yang berisi pujian kepadanya. Ia pun menyusun 160 bait sholawat dengan 10 pasal.
Usai menyusun syair tersebut, ia kembali bermimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpi kedua itu, Nabi Muhammad menyelimutinya dengan Burdah (mantel). Ketika bangun, sembuhlah beliau dari sakit lumpuh yang dideritanya. Sholawat tersebut pun diberi nama Burdah yang berarti mantel dan juga dikenal sebagai Bur'ah yang berarti shifa (kesembuhan).
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait