Tata Cara Mengamalkan Sholawat Burdah

Hadi Widodo
Tata Cara Mengamalkan Sholawat Burdah (Foto: iNews)

Berikut ini tata cara mengamalkan sholawat burdah dikutip dari Kajian Habib Muhammad Fauzi bin Ahmad bin Ismail bin Yahya Cirebon.

Untuk amalan sehari-hari, sebelum membaca burdah terlebih dahulu dianjurkan untuk melafalkan Al Fatihah yang ditujukan untuk Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. Setelah itu bisa ditujukan kepada para guru, orangtua, dan kepada pengarangnya yaitu Imam Busyiri.

Sholawat Burdah sebaiknya dibaca secara keseluruhan dari awal sampai akhir. Namun, karena bait sholawat Burdah sangat panjang, umat Muslim boleh hanya memilih beberapa bait untuk dibaca. Pengamal syair ini biasanya memilih syair yang faedahnya sesuai dengan hajatnya.

قال بعض العلماء
قراءة البردة تعدل سبعين مرة من قراءة دلائل الخيرات ومن كان له حاجة فليقرأها وفيها شفاء،وقضاء الحاجاة، وتحصين البردة أقوى من تحصين الإمام النووي

Sebagian ulama mengatakan:
Membaca Qasidah Burdah, sama seperti membaca Dala-ilul Khairat sebanyak 70 kali. Dan barang siapa yang ingin dikabulkan hajatnya serta disembuhkan penyakitnya, maka hendaklah dia membaca Qasidah Burdah. Dan benteng penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan Qasidah Burdah itu lebih kuat dari pada penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan wirid Imam Nawawi.

قال شيخ الإسلام عبد السلام المراكشي رحمه الله تعالى
من قرأ قصيدة البردة للبوصيري على مريض شفاء الله تعالى من لم يحضر أجله،أو قرأت على الطفل أمن كيد الجن والوسواس وأم الصبيان وسائر الأمراض والمؤذيات،وماحملها مسافر في متاعه أو حملها عليه إلا سلم من غوائل السفر والخسران التجارة.

من كتاب خواص البردة الحبيب محمد بن علوي العيدروس

Syekh Abdus Salam Al-Marakisyi r.a berkata:
"Barang siapa yang membaca Qashidah Burdah karya Imam Al-Bushiri kepada orang sakit, maka Allah akan memberinya kesembuhan, selagi belum tiba ajalnya. Atau jika dibaca pada anak kecil (BALITA), maka ia akan aman dari gangguan jin dan was-was juga dari godaan Ummus Shibyan (hantu wanita/ratu jin) dan akan selamat dari seluruh penyakit serta gangguan. Dan tidaklah seorang musafir yang meletakkan Qashidah burdah ini dalam barang bawaannya atau membawa Qasidah ini bersama dirinya, kecuali ia akan selamat dari rintangan-rintangan dalam perjalanan dan kerugian dalam perdagangan".
______
Sumber Dari Kitab Khawashul Burdah Karya Habib Muhammad bin Alwi Al-Aydrus

Perlu diketahui, Sholawat burdah merupakan syair, kasidah, atau puisi dalam bahasa Arab yang berisi pujian dan doa yang dipanjatkan untuk Nabi Muhammad SAW. 

Sholawat ini terdiri dari 160 bait dan dibagi menjadi 10 pasal. Empat bait pertama dan satu tambahan syair lainnya sering diamalkan dan disyairkan oleh para pecinta sholawat.

Mengutip buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat oleh M. Syukron Maksum, sholawat ini ditulis oleh Imam Muhammad bin Sa‘id Al Busyiri, seorang penyair dari Mesir, pada tahun 658 - 666 H/1260-1268 M. Ia menulis syair tersebut atas perintah Rasulullah yang datang ke mimpinya saat ia tengah menderita penyakit faalij (setengah lumpuh).

Sebelumnya, ia sudah mendatangi semua dokter di Mesir, tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh. Suatu malam, ia bermimpi bertemu Nabi Muhammad dan mendapat perintah untuk menyusun syair yang berisi pujian kepadanya. Ia pun menyusun 160 bait sholawat dengan 10 pasal. 

Usai menyusun syair tersebut, ia kembali bermimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpi kedua itu, Nabi Muhammad menyelimutinya dengan Burdah (mantel). Ketika bangun, sembuhlah beliau dari sakit lumpuh yang dideritanya. Sholawat tersebut pun diberi nama Burdah yang berarti mantel dan juga dikenal sebagai Bur'ah yang berarti shifa (kesembuhan). 
 

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network