Gulat dan Tarung Derajat Jadi Sorotan di Hari Kedua PON Bela Diri Kudus 2025

Nur Choiruddin
Gulat dan Tarung Derajat Jadi Sorotan di Hari Kedua PON Bela Diri Kudus 2025. Foto : iNewsPantura.id/ Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id – Dua cabang olahraga bela diri, gulat dan tarung derajat, menjadi sorotan utama pada hari kedua gelaran PON Bela Diri Kudus 2025 yang berlangsung di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Senin (13/10).

Sementara itu, cabor judo dan taekwondo melanjutkan sejumlah pertandingan di berbagai kelas setelah lebih dulu membuka rangkaian laga pada hari pertama, Minggu (12/10).

Pada hari pembuka, judo menuntaskan enam nomor dengan dominasi kuat dari DKI Jakarta yang meraih tiga medali emas. Disusul Jawa Barat (Jabar) dengan dua emas, dan Jawa Tengah (Jateng) dengan satu emas. Di cabang taekwondo, Jabar juga tampil solid dengan torehan delapan medali emas dan dua perunggu, sementara DKI Jakarta mengantongi dua emas, dua perak, dan tiga perunggu.

Sebanyak 202 atlet gulat dari 29 provinsi turun berlaga di kategori greco-roman serta gaya bebas putra dan putri. Pada penampilan perdananya di PON Bela Diri, gaya greco-roman (GR) atau gaya Yunani-Romawi menjadi tontonan menarik, menampilkan kekuatan dan teknik dari tubuh bagian atas atlet.

Enam kelas dipertandingkan, yakni Senior GR -60 kg, -67 kg, -77 kg, -87 kg, -90 kg, dan -130 kg. Semua menggunakan sistem penyisihan, kecuali nomor Senior GR -87 kg yang menerapkan format round robin, di mana setiap atlet saling berhadapan.

Sekretaris Jenderal Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI), Gusti Randa, mengapresiasi penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus 2025. Ia menilai ajang ini penting bagi pembibitan dan regenerasi atlet.

“Meski baru pertama kali digelar, ajang ini sangat membantu dalam konteks pembibitan atlet. Dengan adanya PON Bela Diri, atmosfer kompetisi akan semakin kuat dan melahirkan calon juara nasional hingga internasional,” ujar Gusti Randa.

Dua pegulat asal Jawa Timur (Jatim), Ramadhani Noverico (67 kg GR) dan Hasan Sidik (60 kg GR), tampil gemilang dengan menyumbang dua medali emas bagi kontingennya. 

Noverico mengaku kunci kemenangannya adalah fokus dan konsistensi di tengah tekanan laga final. “Selama tiga bulan saya latihan intensif. Alhamdulillah hasilnya terbayar. Kuncinya tetap fokus meski tenaga terkuras,” ujarnya.

Sementara itu, kisah Hasan Sidik cukup unik. Atlet berusia 36 tahun ini sejatinya sudah memutuskan pensiun pada akhir September 2024, namun kembali berlaga setelah mendapat panggilan dari tim Jatim sebulan sebelum pertandingan. “Saya sudah pensiun, tapi kemudian diminta turun lagi. Ya sudah, saya terjun lagi. Dan bersyukur bisa persembahkan emas,” tutur Hasan.

Hasan juga mengungkap kekagumannya pada fasilitas di Djarum Arena. Ia menyebut venue pertandingan di Kudus sebagai salah satu yang terbaik sepanjang kariernya. “Saya kagum, fasilitasnya luar biasa. Medali yang didapat pun tebal dan berat, jadi simbol manis atas perjuangan saya,” katanya.

Tarung Derajat: Semangat Sportivitas dan Kebanggaan

Di cabang tarung derajat, sang pencipta bela diri asli Indonesia, Achmad Dradjat atau Aa Boxer, hadir langsung membuka pertandingan. Ia berpesan agar seluruh atlet menjunjung sportivitas dan pantang menyerah di atas arena.

Sebanyak 30 medali emas diperebutkan dalam 21 nomor pertandingan, meliputi Tarung Bebas Putra-Putri, Seni Gerak Tunggal, Seni Gerak Getar, Seni Gerak Beregu, dan Seni Gerak Campuran, dengan pembagian kelas sesuai kategori.

Dewan Perguruan PB Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat), Badai Meganagara Dradjat, menyampaikan apresiasinya atas kesiapan panitia. Menurutnya, fasilitas dan layanan pertandingan di Kudus sudah memenuhi standar internasional.

“Ajang ini setara dengan kejuaraan nasional. Banyak pengprov berusaha keras hadir meski terkendala biaya, bahkan ada yang harus menempuh perjalanan darat dari Sumatera ke Kudus,” ungkap Badai.

Sebanyak 22 pengprov PB Kodrat ambil bagian di Kudus. Beberapa di antaranya bahkan memberangkatkan tim penuh dengan biaya mandiri demi bisa berlaga di ajang prestisius ini.

Klasemen Sementara

Hingga pukul 16.00 WIB, Jawa Timur memimpin klasemen sementara perolehan medali dengan 10 emas, 1 perak, dan 4 perunggu.

Posisi kedua ditempati DKI Jakarta dengan 5 emas, 3 perak, dan 3 perunggu, disusul Jawa Tengah dengan 1 emas, 8 perak, dan 6 perunggu.

Menutup lima besar, Banten dan Riau masing-masing mengoleksi 1 emas dan 1 perunggu.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network